Gandeng Roland Berger, Kemenparekraf Susun Strategi Baru Pariwisata Nasional

Rabu, 21 Oktober 2020 - 13:58 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kemenparekraf/ Baparekraf saat ini menjalin kerja sama dengan Roland Berger (perusahaan konsultan global ternama) untuk menyusun sebuah kajian strategi dan arah baru pengembangan kepariwisataaan nasional pasca-Covid 19.

"Harapannya Indonesia dapat memaksimalkan potensinya sebagai tujuan wisata utama kelas dunia. Dan juga manfaat ekonomi serta manfaat penciptaan lapangan kerja yang didapatkan dari sektor pariwisata sehingga dapat turut membantu pemulihan ekonomi Indonesia pasca-Covid19," ujar Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo saat webinar di Jakarta, Rabu (21/10/2020).

Adapun hasil kajian yang disusun dengan Roland Berger diharapkan dapat menghasilkan perencanaan yang matang, komprehensif, terstruktur, dan terukur, secara kualitatif maupun kuantitatif, dan dengan dukungan data yang akurat. ( Baca juga: Hibah Rp3,3 T Digelontorkan, Angela Tanoesoedibjo: Kawal Percepatan Pemulihan Pariwisata )



Apalagi, melihat komitmen anggaran untuk pembangunan pariwisata oleh pemerintah sangatlah besar, sehingga pembangunan ini harus disertai dengan pendalaman potensi market. Jadi supply pariwisata yang sedang dibangun, bisa matching dengan potensi market yang ada dan yang akan datang.

"Ketika kita sudah bisa mencocokkan antara potensi destinasi dengan potensi market; pengembangan destinasi, produk, pengalaman, dan lain sebagainya itu, tentunya bisa disesuaikan dengan profiling market yang akhirnya bisa menghasikan spending yang besar serta length of stay yang lama, dan terutama menciptakan loyalitas, atau repeat traveler," jelas Angela.

Pada akhirnya, Indonesia menjadi top of mind atau pilihan terutama dalam berwisata. Selain itu, sambung Angela, dalam perencanaan tentunya perlu memperhatikan potensi yang menjadi keunikan dan daya tarik di Indonesia. Di antaranya, yaitu alam, budaya dan ekonomi kreatifnya.

Dengan demikian, potensi-potensi yang menjadi keunikan ini perlu menjadi bagian sentral dalam pengembangan destinasi dan produk pariwisata. Serta perlu ada strategi pelestarian yang bisa selaras dengan pemanfaatannya. Sehingga aset pariwisata dan pemanfaatan dari aset pariwisata bisa terus dirasakan sampai ke generasi mendatang. ( Baca juga: Eks Sekretaris MA Nurhadi dan Menantu Jalani Sidang Perdana Besok )

Menurut dia, dalam perencanaan pembangunan pariwisata memang harus komprehensif, end to end. Contohnya ketika bicara suatu market, maka harus diiringi dengan strategi konektifitasnya, seperti ketersediaan dari direct flight ke market tersebut. Juga sampai kepada pengembangan sumber daya manusia yang harus direncanakan sesuai dengan target pengembangan industri.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More