UKM Outlook 2021
Sabtu, 24 Oktober 2020 - 08:49 WIB
Intermitten Social Distancing Policy
Pembatasan sosial skala global maupun nasional telah memberikan tantangan yang berat bagi para pelaku industri UKM. Kebijakan ini membuat para pemain bisnis UKM khususnya yang memiliki toko offline terdampak cukup berat karena konsumen mengurangi aktivitas di luar rumah. Kebijakan PSBB dikatakan membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dan tingkat kunjungan toko offline akan mengalami penurunan yang ekstrem sebagai imbas dari adanya kebijakan tersebut.
The Fall & The Rise Industry
Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan penerapan PSBB selama masa pandemi berakibat pada keterpurukan dan keterjatuhan beberapa industri terutama industri-industri yang sarat akan mobilitas dan kerumunan orang. Alhasil para pelaku UKM dalam industri ini perlu cepat beradaptasi dan membuat inovasi baru. Di lain sisi, penetrasi digital yang tinggi berakibat pada tumbuh dan lahirnya industri-industri baru ke arah pemanfaatan teknologi digital, seperti pertumbuhan e-commerce, layanan delivery, dan lainnya.
II. Mid-Circle: CUSTOMER
Empathic Society
Sisi baiknya, krisis pandemi covid-19 telah menciptakan solidaritas dan kesetiakawanan sosial yang tinggi. Rasa senasib dan sepenanggungan melahirkan tujuan bersama (common goal) untuk melawannya. Tak heran jika rasa empati dan kepedulian berbagai pihak terhadap senasib-sesama tumbuh luas di Tanah Air dan seluruh dunia. Terlebih di tengah ketikpastian ekonomi dan banyaknya orang yang terkena PHK. Masyarakat berbondong-bondong secara genuine untuk saling membantu sesama salah-satunya dengan mendukungdan mengonsumsi produk UKM. (Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Tulang)
More Local Preference
Pandemi adalah antitesis globalisasi. Perdagangan internasional tersekat sekat kembali. Terlebih di saat pemberlakuan lockdown di berbagai negara mulai diterapkan. Dampaknya rantai pasokan ekonomi dalam skala global mengalami kemandegan. Di satu sisi konsumen pun enggan untuk membeli produk dari luar negeri. Alasannya sederhana pertama keamanan, kedua distribusi produk akan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga dengan demikian, konsumen akan cenderung memilih dan mengonsumsi produk lokal. Dengan alasan lebih terjangkau, aman dan saling membantu. Pandemi mampu menggeser preferensi konsumen ke arah lokal.
Digital Maturity
Pembatasan sosial skala global maupun nasional telah memberikan tantangan yang berat bagi para pelaku industri UKM. Kebijakan ini membuat para pemain bisnis UKM khususnya yang memiliki toko offline terdampak cukup berat karena konsumen mengurangi aktivitas di luar rumah. Kebijakan PSBB dikatakan membuat masyarakat lebih banyak beraktivitas di rumah dan tingkat kunjungan toko offline akan mengalami penurunan yang ekstrem sebagai imbas dari adanya kebijakan tersebut.
The Fall & The Rise Industry
Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi dan kebijakan penerapan PSBB selama masa pandemi berakibat pada keterpurukan dan keterjatuhan beberapa industri terutama industri-industri yang sarat akan mobilitas dan kerumunan orang. Alhasil para pelaku UKM dalam industri ini perlu cepat beradaptasi dan membuat inovasi baru. Di lain sisi, penetrasi digital yang tinggi berakibat pada tumbuh dan lahirnya industri-industri baru ke arah pemanfaatan teknologi digital, seperti pertumbuhan e-commerce, layanan delivery, dan lainnya.
II. Mid-Circle: CUSTOMER
Empathic Society
Sisi baiknya, krisis pandemi covid-19 telah menciptakan solidaritas dan kesetiakawanan sosial yang tinggi. Rasa senasib dan sepenanggungan melahirkan tujuan bersama (common goal) untuk melawannya. Tak heran jika rasa empati dan kepedulian berbagai pihak terhadap senasib-sesama tumbuh luas di Tanah Air dan seluruh dunia. Terlebih di tengah ketikpastian ekonomi dan banyaknya orang yang terkena PHK. Masyarakat berbondong-bondong secara genuine untuk saling membantu sesama salah-satunya dengan mendukungdan mengonsumsi produk UKM. (Baca juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Tulang)
More Local Preference
Pandemi adalah antitesis globalisasi. Perdagangan internasional tersekat sekat kembali. Terlebih di saat pemberlakuan lockdown di berbagai negara mulai diterapkan. Dampaknya rantai pasokan ekonomi dalam skala global mengalami kemandegan. Di satu sisi konsumen pun enggan untuk membeli produk dari luar negeri. Alasannya sederhana pertama keamanan, kedua distribusi produk akan membutuhkan waktu yang lama. Sehingga dengan demikian, konsumen akan cenderung memilih dan mengonsumsi produk lokal. Dengan alasan lebih terjangkau, aman dan saling membantu. Pandemi mampu menggeser preferensi konsumen ke arah lokal.
Digital Maturity
tulis komentar anda