Selama Pandemi, Transaksi QRIS Mandiri Syariah Naik 16%
Minggu, 25 Oktober 2020 - 22:22 WIB
JAKARTA - Sejalan dengan cara hidup baru di tengah pandemi, Mandiri Syariah mencatatkan kenaikan nilai transaksi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sebesar 16 % (ytd) sampai dengan September 2020. Dari transaksi tersebut, 57% merupakan transaksi finansial dan 43% adalah transaksi sosial seperti zakat, infak, sedekah dan wakaf (ziswaf).
(Baca Juga: Mitra QRIS Naik Signifikan Capai 5 Juta, Terbanyak Usaha Mikro )
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah, Achmad Syafii mengatakan, metode transaksi pembayaran non tunai berstandar nasional dari Bank Indonesia (BI) ini sangat relevan dengan kondisi pandemi, dimana masyarakat diimbau untuk meminimalisir kontak sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19.
Sejak diluncurkan Maret 2020, saat ini Mandiri Syariah telah bekerja sama dengan 21 ribu merchant dimana 63% merupakan merchant komersial termasuk UKM dan lembaga pendidikan, sementara 37% adalah masjid dan lembaga sosial.
“Berpijak dari pemahaman kami akan kebutuhan nasabah (customer centric), kami memahami nasabah membutuhkan kemudahan dan kenyamanan layanan dalam transaksi finansial, spiritual dan sosial. Karenanya, kami bekerja sama menyediakan layanan QRIS dengan masjid dan lembaga sosial,” kata Achmad Syafii di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
(Baca Juga: Transaksi Pembayaran Digital Bisa Jadi Penilaian Pemberian Kredit )
Hingga September 2020 terdapat 1,4 juta pengguna Mandiri Syariah Mobile dan lebih dari 150 ribu pembukaan rekening yang dilakukan secara online. Ke depan Mandiri Syariah akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah terkait keuangan digital khususnya penyediaan fitur pembayaran kode respon cepat QRIS.
"Insya Allah, kami akan terus berkontribusi dalam program pemerintah ini. Khususnya dalam menciptakan ekosistem pembayaran non-tunai di Indonesia dan integrasi ekonomi keuangan digital nasional serta pengembangan UKM di Indonesia melalui implementasi QRIS," pungkas Achmad Syafii.
(Baca Juga: Mitra QRIS Naik Signifikan Capai 5 Juta, Terbanyak Usaha Mikro )
Direktur IT, Operation & Digital Banking Mandiri Syariah, Achmad Syafii mengatakan, metode transaksi pembayaran non tunai berstandar nasional dari Bank Indonesia (BI) ini sangat relevan dengan kondisi pandemi, dimana masyarakat diimbau untuk meminimalisir kontak sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19.
Sejak diluncurkan Maret 2020, saat ini Mandiri Syariah telah bekerja sama dengan 21 ribu merchant dimana 63% merupakan merchant komersial termasuk UKM dan lembaga pendidikan, sementara 37% adalah masjid dan lembaga sosial.
“Berpijak dari pemahaman kami akan kebutuhan nasabah (customer centric), kami memahami nasabah membutuhkan kemudahan dan kenyamanan layanan dalam transaksi finansial, spiritual dan sosial. Karenanya, kami bekerja sama menyediakan layanan QRIS dengan masjid dan lembaga sosial,” kata Achmad Syafii di Jakarta, Minggu (25/10/2020).
(Baca Juga: Transaksi Pembayaran Digital Bisa Jadi Penilaian Pemberian Kredit )
Hingga September 2020 terdapat 1,4 juta pengguna Mandiri Syariah Mobile dan lebih dari 150 ribu pembukaan rekening yang dilakukan secara online. Ke depan Mandiri Syariah akan terus berkomitmen mendukung program pemerintah terkait keuangan digital khususnya penyediaan fitur pembayaran kode respon cepat QRIS.
"Insya Allah, kami akan terus berkontribusi dalam program pemerintah ini. Khususnya dalam menciptakan ekosistem pembayaran non-tunai di Indonesia dan integrasi ekonomi keuangan digital nasional serta pengembangan UKM di Indonesia melalui implementasi QRIS," pungkas Achmad Syafii.
(akr)
tulis komentar anda