Libur Panjang, Okupansi Hotel Naik 30% Tapi Tidak Merata
Senin, 02 November 2020 - 13:51 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan, okupansi hotel selama libur panjang pada pekan lalu mengalami kenaikan hingga 30%. Namun kenaikan okupansi ini hanya terjadi di tempat tujuan wisata tertentu saja.
(Baca Juga: Penerapan Protokol Kesehatan Dorong Peningkatan Okupansi Hotel) "Tingkat hunian hotel di beberapa destinasi wisata mengalami kenaikan rata-rata sebesar 30%, ya cukup lumayan," katanya dalam Market Review IDX Channel, Senin (2/11/2020).
Maulana melanjutkan, kenaikan yang terjadi pada okupansi hotel ini tidak merata ke seluruh daerah. Biasanya, kata dia, jika terjadi libur panjang maka seluruh destinasi wisata mengalami lonjakan jumlah pengunjung. "Tapi kalau (libur panjang) kemarin tidak kelihatan seperti lonjakan wisatawan, hanya daerah tertentu saja," ungkapnya.
Ia menilai, belum meratanya para pengunjung ke daerah tempat wisata disebabkan masih tingga rasa khawatir akan tertular virus Corona. Selain itu, imbuh dia, daya beli masyarakat juga belum pulih sepenuhnya.
(Baca Juga: Tips Aman Menginap di Hotel Selama Liburan di Masa Pandemi)
"Khawatir akan pandemi masih menjadi penyebab nomor satu. Kedua ya daya beli, penurunan itu kelihatan karena liburan ini tidak begitu bombastis," tandasnya.
(Baca Juga: Penerapan Protokol Kesehatan Dorong Peningkatan Okupansi Hotel) "Tingkat hunian hotel di beberapa destinasi wisata mengalami kenaikan rata-rata sebesar 30%, ya cukup lumayan," katanya dalam Market Review IDX Channel, Senin (2/11/2020).
Maulana melanjutkan, kenaikan yang terjadi pada okupansi hotel ini tidak merata ke seluruh daerah. Biasanya, kata dia, jika terjadi libur panjang maka seluruh destinasi wisata mengalami lonjakan jumlah pengunjung. "Tapi kalau (libur panjang) kemarin tidak kelihatan seperti lonjakan wisatawan, hanya daerah tertentu saja," ungkapnya.
Ia menilai, belum meratanya para pengunjung ke daerah tempat wisata disebabkan masih tingga rasa khawatir akan tertular virus Corona. Selain itu, imbuh dia, daya beli masyarakat juga belum pulih sepenuhnya.
(Baca Juga: Tips Aman Menginap di Hotel Selama Liburan di Masa Pandemi)
"Khawatir akan pandemi masih menjadi penyebab nomor satu. Kedua ya daya beli, penurunan itu kelihatan karena liburan ini tidak begitu bombastis," tandasnya.
(fai)
tulis komentar anda