Integrasi dan Navigasi Penyelamatan Kesehatan dan Perekonomian Nasional
Rabu, 04 November 2020 - 11:22 WIB
JAKARTA - Akselerasi penyelamatan perekonomian nasional dan kesehatan masyarakat secara simultan menjadi kebutuhan sangat mendesak saat ini. Untuk mendorong penyelamatan ini, maka Gerakan Pakai Masker (GPM) menggelar diskusi bertema Menavigasi Pemulihan Kesehatan & Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi secara daring, belum lama ini.
Hadir sebagai pembuka acara, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono dan Ketua Umum PP ISEI/Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, PhD. Sebagai narasumber, hadir pembicara dari berbagai elemen akademisi dan praktisi ekonomi, seperti Rektor UI Prof Ari Kuncoro, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Ketua PP ISEI Bidang Kerjasama Internasional dan Campaign Director Klaster Perguruan Tinggi Muhammad Edhie Purnawan, PhD, Tim Covid-19 GeNose dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, PhD dan Deputy Director General Asian Development Bank Edimon Ginting, PhD.
(Baca Juga: Konektivitas Jadi Kunci Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi )
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo optimis, pemulihan ekonomi nasional akan berjalan dengan lebih baik, dimulai dari Triwulan III ini hingga awal tahun 2021, dengan syarat, Indonesia lebih ketat menerapkan necessary condition dan sufficient condition. Masyarakat harus menyadari bahwa penanganan covid-19 merupakan hal vital yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) adalah hal yang harus dipatuhi oleh masyarakat sambil menunggu kehadiran vaksin. Karena itu, kehadiran GPM di tengah kondisi pandemi menjadi sangat dibutuhkan.
Selain itu, kebijakan-kebijakan stimulus untuk menumbuhkan ekonomi nasional juga diperlukan. Di antaranya dengan membuka sektor industri yang memberikan kontribusi ekonomi tinggi tetapi risiko penyebaran Covid-19 rendah atau medium. Kemudian, mendorong suplai kredit untuk industri seperti yang disebutkan tadi juga sangat dibutuhkan, agar dunia usaha bisa bernafas.
(Baca Juga: BI Tegaskan Lagi, Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi Tak Boleh Dikotomi )
Upaya lainnya adalah dengan mempercepat realisasi anggaran APBN sehingga stimulus fiskal yang diberikan dapat mendorong ekonomi dan mempercepat permintaan, stimulus moneter, serta digitaliasi untuk UMKM.
Menambahkan Perry, Ketua GPM Sigit Pramono menyatakan apabila isolasi total atau lockdown kembali diberlakukan, maka ekonomi nasional akan sulit diselamatkan. Lebih lanjut Sigit menjelaskan, jika pada saat ini dilakukan kebijakan yang membuat masyarakat tinggal di rumah, seperti PSBB, apalagi Lock down atau isolasi total, maka seperti kata pemenang Nobel ilmu ekonomi Paul Rommer: “Anda mungkin bisa menyelamatkan nyawa, tetapi tidak bisa menyelamatkan ekonomi".
Hadir sebagai pembuka acara, Ketua Umum Gerakan Pakai Masker Sigit Pramono dan Ketua Umum PP ISEI/Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, PhD. Sebagai narasumber, hadir pembicara dari berbagai elemen akademisi dan praktisi ekonomi, seperti Rektor UI Prof Ari Kuncoro, Rektor UGM Prof Panut Mulyono, Ketua PP ISEI Bidang Kerjasama Internasional dan Campaign Director Klaster Perguruan Tinggi Muhammad Edhie Purnawan, PhD, Tim Covid-19 GeNose dr. Dian Kesumapramudya Nurputra, PhD dan Deputy Director General Asian Development Bank Edimon Ginting, PhD.
(Baca Juga: Konektivitas Jadi Kunci Penanganan dan Pemulihan Ekonomi Pascapandemi )
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo optimis, pemulihan ekonomi nasional akan berjalan dengan lebih baik, dimulai dari Triwulan III ini hingga awal tahun 2021, dengan syarat, Indonesia lebih ketat menerapkan necessary condition dan sufficient condition. Masyarakat harus menyadari bahwa penanganan covid-19 merupakan hal vital yang harus dilakukan terlebih dahulu.
Disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) adalah hal yang harus dipatuhi oleh masyarakat sambil menunggu kehadiran vaksin. Karena itu, kehadiran GPM di tengah kondisi pandemi menjadi sangat dibutuhkan.
Selain itu, kebijakan-kebijakan stimulus untuk menumbuhkan ekonomi nasional juga diperlukan. Di antaranya dengan membuka sektor industri yang memberikan kontribusi ekonomi tinggi tetapi risiko penyebaran Covid-19 rendah atau medium. Kemudian, mendorong suplai kredit untuk industri seperti yang disebutkan tadi juga sangat dibutuhkan, agar dunia usaha bisa bernafas.
(Baca Juga: BI Tegaskan Lagi, Pulihkan Kesehatan dan Ekonomi Tak Boleh Dikotomi )
Upaya lainnya adalah dengan mempercepat realisasi anggaran APBN sehingga stimulus fiskal yang diberikan dapat mendorong ekonomi dan mempercepat permintaan, stimulus moneter, serta digitaliasi untuk UMKM.
Menambahkan Perry, Ketua GPM Sigit Pramono menyatakan apabila isolasi total atau lockdown kembali diberlakukan, maka ekonomi nasional akan sulit diselamatkan. Lebih lanjut Sigit menjelaskan, jika pada saat ini dilakukan kebijakan yang membuat masyarakat tinggal di rumah, seperti PSBB, apalagi Lock down atau isolasi total, maka seperti kata pemenang Nobel ilmu ekonomi Paul Rommer: “Anda mungkin bisa menyelamatkan nyawa, tetapi tidak bisa menyelamatkan ekonomi".
tulis komentar anda