Tempat Wisata Ditutup, Pemasukan Langsung Drop
Jum'at, 06 November 2020 - 06:00 WIB
JAKARTA - Kontraksi ekonomi yang terjadi secara global akibat pandemi Covid-19 berdampak signifikan terhadap kinerja pariwisata , termasuk Indonesia. General Manager Magic Art 3D Museum Jakarta Ernida Rere Aryani mengatakan, pelaku industri pariwisata sangat terdampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak bulan Maret 2020. Pada saat itu pihaknya harus menutup bahkan membatalkan kunjungan wisatawan sekitar 30 grup. Hal ini tentu berdampak pada pendapatan perusahaan.
"Tiba-tiba harus ditutup dan efeknya sangat luar biasa. Kami harus mengembalikan uang yang sudah dibayar awal atau full oleh grup tersebut dan harus ikhlas," ujarnya dalam gelaran Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Dia menuturkan, penutupan tempat wisata selama enam bulan memberikan dampak yang sangat buruk terhadap pemasukan dan omzet perusahaan. "Pemasukan menurun dan ini berpengaruh ke karyawan dan pendapatan. Belum lagi untuk biaya sewa gedung, listrik, dan lainnya," ungkapnya.
Ernida menuturkan, untuk menggairahkan kembali tempat wisata, pihaknya gencar melakukan promosi di media sosial dan memperketat protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang ingin berkunjung merasa aman dan nyaman. "Kami harus kasih tau masyarakat bahwa mereka sudah bisa berwisata ke tempat kami, yaitu Magic Art 3D. Kami juga mengkampanyekan protokol kesehatan kepada pengunjung," tuturnya.
Dia juga mengapresiasi penyelenggaraan ICTM 2020 yang mempertemukan buyer dari korporasi besar di Indonesia dengan seller penyedia jasa MICE di Indonesia. Ajang ini sekaligus mempromosikan dan menggerakan sektor pariwisata. "Dari awal saya datang sudah ada networking dan sudah ada beberapa buyer yang sudah tanya-tanya terkait wisata untuk sendiri maupun grup terutama untuk korporat sudah ada beberapa," imbuhnya.
Sementara dari Social Media Marketing Grab Indonesia Tira Wibisono mengakui sebagai pelaku industri ingin mendapatkan insight baru melalui penyelenggaraan ICTM 2020. Menurut dia, protokol kesehatan menjadi perhatian utama selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. "Saya sebagai industri yang melakukan banyak kegiatan dengan komunitas, yang biasanya ketemu langsung, bisa dapat masukan dari mereka para seller," tuturnya.
ICTM 2020 merupakan kegiatan kerjasama Kemenparekraf dengan PT Biztrips Teknologi Multimedia Solusi dan MNC Group selaku official media partner. Pelaksanaan ICTM diharapkan dapat menjadi ajang untuk membangun kapasitas dan kapabilitas stakeholders MICE dengan saling berdiskusi dan memperluas networking untuk mendapatkan insight baru.
"Tiba-tiba harus ditutup dan efeknya sangat luar biasa. Kami harus mengembalikan uang yang sudah dibayar awal atau full oleh grup tersebut dan harus ikhlas," ujarnya dalam gelaran Indonesia Corporate Travel And Mice (ICTM) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Dia menuturkan, penutupan tempat wisata selama enam bulan memberikan dampak yang sangat buruk terhadap pemasukan dan omzet perusahaan. "Pemasukan menurun dan ini berpengaruh ke karyawan dan pendapatan. Belum lagi untuk biaya sewa gedung, listrik, dan lainnya," ungkapnya.
Ernida menuturkan, untuk menggairahkan kembali tempat wisata, pihaknya gencar melakukan promosi di media sosial dan memperketat protokol kesehatan. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang ingin berkunjung merasa aman dan nyaman. "Kami harus kasih tau masyarakat bahwa mereka sudah bisa berwisata ke tempat kami, yaitu Magic Art 3D. Kami juga mengkampanyekan protokol kesehatan kepada pengunjung," tuturnya.
Dia juga mengapresiasi penyelenggaraan ICTM 2020 yang mempertemukan buyer dari korporasi besar di Indonesia dengan seller penyedia jasa MICE di Indonesia. Ajang ini sekaligus mempromosikan dan menggerakan sektor pariwisata. "Dari awal saya datang sudah ada networking dan sudah ada beberapa buyer yang sudah tanya-tanya terkait wisata untuk sendiri maupun grup terutama untuk korporat sudah ada beberapa," imbuhnya.
Sementara dari Social Media Marketing Grab Indonesia Tira Wibisono mengakui sebagai pelaku industri ingin mendapatkan insight baru melalui penyelenggaraan ICTM 2020. Menurut dia, protokol kesehatan menjadi perhatian utama selama pandemi Covid-19 ini berlangsung. "Saya sebagai industri yang melakukan banyak kegiatan dengan komunitas, yang biasanya ketemu langsung, bisa dapat masukan dari mereka para seller," tuturnya.
ICTM 2020 merupakan kegiatan kerjasama Kemenparekraf dengan PT Biztrips Teknologi Multimedia Solusi dan MNC Group selaku official media partner. Pelaksanaan ICTM diharapkan dapat menjadi ajang untuk membangun kapasitas dan kapabilitas stakeholders MICE dengan saling berdiskusi dan memperluas networking untuk mendapatkan insight baru.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda