Tips Mencegah Pembobolan Rekening Nasabah
Sabtu, 07 November 2020 - 21:47 WIB
JAKARTA - Belajar dari pembobolan uang nasabah Maybank Indonesia , ada beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk mencegahnya. Salah satunya memperhatikan penggunaan PIN dengan hati-hati saat menggunakanya pada ATM.
Selain itu, ganti PIN ATM secara berkala. Tujuannya agar PIN yang telah terlacak dengan alat skimming tidak bisa lagi digunakan. "Caranya, selalu tutup dengan tangan ketika Anda menekan PIN," beber Perencana Keuangan Eko Endarto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Belajar dari Pembobolan Duit Nasabah Maybank, Jangan Titip Setoran ke Karyawan Bank )
Lalu, nasabah harus aktif melakukan pemeriksaan histori atau sejarah transaksi yang dilakukan. Misalnya rajin memeriksa mutasi rekening baik di mesin ATM, internet banking, hingga mobile banking. "Cek selalu historis setiap pengeluaran yang dilakukan," katanya.
Serta aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS. Biasanya, notifikasi ini bisa diset oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp 1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah. "Jadi gunakan digital banking agar transaksi tidak terduga bisa terecord," paparnya.
(Baca Juga: Duit Rp22 Miliar Nasabah Maybank Indonesia Dibobol, LPS Minta Tidak Pandang Bulu )
Tabungan bukanlah sekadar sarana dimana seseorang menyimpan uang, lalu mengambilnya ketika sedang membutuhkan. Akan tetapi, menabung bisa juga dilakukan dengan tujuan agar uang yang dimiliki tidak cepat terkuras dan tidak berada di bawah garis merah. Karena itu, anda perlu memaksimalkan pengelolaan uang simpanan atau tabungan yang dimiliki.
Perencana Keuangan Eko Endarto mengatakan banyak orang merasa kesulitan dalam memaksimalkan tabungan . Terkadang muncul perasaan bahwa uang tabungan tidak pernah terkumpul atau bahkan jumlahnya terus berkurang sampai habis. "Jika masuk salah satunya, pelajarilah beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan ketika seseorang mengelola tabungan," kata Eko.
Selain itu, ganti PIN ATM secara berkala. Tujuannya agar PIN yang telah terlacak dengan alat skimming tidak bisa lagi digunakan. "Caranya, selalu tutup dengan tangan ketika Anda menekan PIN," beber Perencana Keuangan Eko Endarto saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
(Baca Juga: Belajar dari Pembobolan Duit Nasabah Maybank, Jangan Titip Setoran ke Karyawan Bank )
Lalu, nasabah harus aktif melakukan pemeriksaan histori atau sejarah transaksi yang dilakukan. Misalnya rajin memeriksa mutasi rekening baik di mesin ATM, internet banking, hingga mobile banking. "Cek selalu historis setiap pengeluaran yang dilakukan," katanya.
Serta aktifkan notifikasi atau pemberitahuan melalui SMS. Biasanya, notifikasi ini bisa diset oleh nasabah misalnya untuk transaksi di atas Rp 1 juta maka bank akan menginformasikan kepada nasabah. "Jadi gunakan digital banking agar transaksi tidak terduga bisa terecord," paparnya.
(Baca Juga: Duit Rp22 Miliar Nasabah Maybank Indonesia Dibobol, LPS Minta Tidak Pandang Bulu )
Tabungan bukanlah sekadar sarana dimana seseorang menyimpan uang, lalu mengambilnya ketika sedang membutuhkan. Akan tetapi, menabung bisa juga dilakukan dengan tujuan agar uang yang dimiliki tidak cepat terkuras dan tidak berada di bawah garis merah. Karena itu, anda perlu memaksimalkan pengelolaan uang simpanan atau tabungan yang dimiliki.
Perencana Keuangan Eko Endarto mengatakan banyak orang merasa kesulitan dalam memaksimalkan tabungan . Terkadang muncul perasaan bahwa uang tabungan tidak pernah terkumpul atau bahkan jumlahnya terus berkurang sampai habis. "Jika masuk salah satunya, pelajarilah beberapa kesalahan umum yang kerap dilakukan ketika seseorang mengelola tabungan," kata Eko.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda