RI Jajaki Kerja Sama Mega Rehabilitasi Mangrove dengan Arab
Senin, 09 November 2020 - 04:04 WIB
Indonesia yang mengusulkan pengembangan mega proyek mangrove berharap PEA dapat mendukung rehabilitasi seluas minimal 10.000 hektare mangrove dalam kurun waktu 4 tahun serta mengusulkan penamaan Khalifa bin Zayed Mangrove Park di salah satu area yang akan direhabilitasi bersama antara Indonesia dan PEA.
"Menteri Abdullah menyambut baik usulan ini dan menyampaikan dukungannya terhadap rehabilitasi mangrove Indonesia. Kedua negara sepakat untuk segera melaksanakan penandatanganan MoU, baik secara virtual ataupun dengan prosedur lainnya dengan tanggal yang akan ditentukan kemudian," tambah Yusuf.
Delri sempat mengunjungi area konservasi Al-Zawra seluas 2.200 hektar dengan spesies tunggal Avicenia marina (grey mangrove) yang dimanfaatkan sebagai eco-tourism (kayaking mangrove), sekaligus berfungsi sebagai penyerap karbon yang dapat mengurangi laju emisi gas rumah kaca.
Selain itu, delegasi juga meninjau Pusat Riset Kelautan di Umm Al Quwain yang didukung fasilitas laboratorium dan berada dalam kawasan pengembangan mangrove serta melakukan penanaman tanaman mangrove sebagai tanda mata dan dukungan Pemerintah Indonesia dalam kerja sama bilateral program pengembangan mangrove di kedua negara.
( )
Sementara itu, Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenkomarves Nani Hendiarti yang bertindak sebagai Ketua Delri mengusulkan kegiatan yang dapat dilakukan pada masa pandemi ini adalah penanaman spesies mangrove dari Indonesia di PEA.
"Menteri Abdullah menyambut baik usulan ini dan menyampaikan dukungannya terhadap rehabilitasi mangrove Indonesia. Kedua negara sepakat untuk segera melaksanakan penandatanganan MoU, baik secara virtual ataupun dengan prosedur lainnya dengan tanggal yang akan ditentukan kemudian," tambah Yusuf.
Delri sempat mengunjungi area konservasi Al-Zawra seluas 2.200 hektar dengan spesies tunggal Avicenia marina (grey mangrove) yang dimanfaatkan sebagai eco-tourism (kayaking mangrove), sekaligus berfungsi sebagai penyerap karbon yang dapat mengurangi laju emisi gas rumah kaca.
Selain itu, delegasi juga meninjau Pusat Riset Kelautan di Umm Al Quwain yang didukung fasilitas laboratorium dan berada dalam kawasan pengembangan mangrove serta melakukan penanaman tanaman mangrove sebagai tanda mata dan dukungan Pemerintah Indonesia dalam kerja sama bilateral program pengembangan mangrove di kedua negara.
( )
Sementara itu, Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenkomarves Nani Hendiarti yang bertindak sebagai Ketua Delri mengusulkan kegiatan yang dapat dilakukan pada masa pandemi ini adalah penanaman spesies mangrove dari Indonesia di PEA.
(ind)
tulis komentar anda