UU Cipta Kerja, Jokowi: Perubahan Selalu Timbulkan Kekhawatiran

Rabu, 11 November 2020 - 16:41 WIB
Presiden Joko Widodo menilai pro-kontra terkait UU Cipta Kerja sebagai dinamika wajar dalam sebuah perubahan secara besar-besaran. Foto/Ilustrasi/Dok. SINDonews
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui besarnya dampak pandemi Covid-19 bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Namun di saat yang sama, Kepala Negara menegaskan bahwa Indonesia juga memiliki banyak peluang yang perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Presiden mengatakan, Indonesia baru saja memperoleh generalized system of preferences (GSP) atau fasilitas keringanan dan pembebasan berbagai biaya masuk barang Indonesia ke Amerika Serikat (AS). Hal itu menandai tingginya kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

(Baca Juga: Pengusaha Tak Sabar Implementasikan Beleid UU Cipta Kerja)



"Kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia dan kemunduran banyak negara akibat Covid harus kita manfaatkan sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan kita," katanya saat memberikan sambutan pada Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasdem ke-9, Rabu (11/11/2020).

Maka dari itu, sambung Presiden, UMKM harus diberdayakan semaksimal mungkin. Termasuk juga peluang kerja harus diciptakan sebanyak-banyaknya. Menurutnya, hal inilah yang melatarbelakangi terbitnya UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja (UU Ciptaker).

"Itulah semangat dari penerbitan UU Cipta Kerja yang sekaligus dimaksudkan untuk mempercepat industrialisasi di dalam negeri, serta memperkuat sektor strategis terutama pangan, kesehatan dan energi," ungkapnya.

Terkait pro-kontra yang timbul mengiringi undang-undang tersebut, Jokowi mengatakan bahwa hal itu adalah biasa. "Setiap perubahan, setiap restorasi, apalagi restorasi besar-besaran seringkali menimbulkan kekhawatiran dan salah pengertian. Apalagi jika tidak terkomunikasikan secara baik dalam waktu yang memadai," tuturnya.

(Baca Juga: 3 Praktisi Ini Yakin UU Cipta Kerja Kunci Persoalan Ekonomi Indonesia)

Seperti diketahui UU Ciptaker menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Penolakan juga terjadi di berbagai daerah. "Tetapi yang kita harus juga maklum bahwa persaingan membutuhkan kecepatan. Momentum yang sempit dalam persaingan global harus direspons dengan cepat," tegasnya.

Pada kesempatan itu Jokowi mengajak Keluarga Besar Partai Nasdem untuk mengawal restorasi yang tengah dilakukan pemerintah.

"Saya mengajak seluruh keluarga Partai Nasdem untuk mengawal restorasi yang sedang kita lakukan ini. Agar UMKM kita tumbuh besar dan peluang kerja bertambah berlipat ganda. Dan kita mampu memanfaatkan peluang yang ada dalam perekonomian global yang sedang bergejolak sekarang ini," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More