Menanti Rebound Ekonomi RI, Tahun Depan Diprediksi Capai 5%

Selasa, 17 November 2020 - 05:02 WIB
Ekonom mengatakan, Indonesia harus bersyukur karena melanjutkan trend surplus neraca dagang USD3.61 miliar. Dimana dengan protokol kesehatan yang ketat, tahun depan diyakini ekonomi bisa tumbuh 5%. Foto/Dok
JAKARTA - Ekonom Ryan Kiryanto mengatakan, Indonesia harus bersyukur karena masih melanjutkan trend surplus neraca dagang mencapai USD3.61 miliar. Menurut dia hal ini mengindikasikan permintaan ekspor dari Indonesia masih relatif stabil karena negara negara mitra importir sudah membuka perekonomiannya (lockdown dibuka, terutama China, AS dan Jepang).

"Surplusnya dipicu oleh turunnya impor (26.93%) yang jauh lebih besar dibanding turunnya ekspor (hanya 3.29%)," kata Ryan saat dihubungi di Jakarta.

(Baca Juga: Surplus Nggak Ngaruh, RI Diramal Masih Resesi hingga Akhir Tahun )

Adapun posisi ekspor Oktober 2020 relatif sama dengan posisi ekspor 2019, atau turun tipis. Namun, anjloknya impor (terutama golongan mesin dan perlengkapan elektronika, juga barang konsumsi dan bahan baku/penolong) mengindikasikan belum kuatnya produksi manufaktur di dalam negeri sebagai dampak pandemi.

Sementara itu, sambung Ryan, sejak Mei sampai Oktober 2020 terjadi surplus secara beruntun karena penyebab yang sama, yakni turunnya impor yang lebih besar dibanding turunnya ekspor. "Yang berarti perekonomian Indonesia sedang dalam fase survivalitas (bertahan) di kuartal 3 dan sekarang di kuartal 4 beranjak ke fase pemulihan atau recovery menuju normalisasi ekonomi," ucap Ryan.



(Baca Juga: Neraca Dagang Surplus, Sayang Bukan Karena Ekonomi Membaik )

Dengan disiplin ketat terhadap protokol kesehatan (prinsip 3-M), maka perekonomian di kuartal 4 akan rebound meskipun mungkin masih kontraksi dalam level yang rendah dan masuk zona ekspansi atau positif di kuartal I-2021 dan seterusnya sehingga pertumbuhan ekonomi 2021 berkisar 5% yoy.
(akr)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More