Bank Bukopin Raih DPK dari Korean Link Business Rp920 Miliar

Selasa, 17 November 2020 - 08:35 WIB
Bank Bukopin makin percaya diri setelah KB Kookmin Bank (KB) menjadi pemegang saham pengendali (PSP) perseroan. Foto/dok
JAKARTA - Bank Bukopin makin percaya diri setelah KB Kookmin Bank (KB) menjadi pemegang saham pengendali (PSP) perseroan. Masuknya KB juga telah memberikan market baru bagi Bank Bukopin untuk dapat meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) dari Korean Link Business (Korporasi Korea dan High Net Worth Individual).

Direktur Utama Bank Bukopin Rivan A Purwantono mengatakan, sampai dengan periode Oktober 2020 total dana masuk dari new business tersebut telah mencapai lebih dari Rp920 miliar. “Pascapenetapan KB Kookmin Bank sebagai PSP tunggal dengan kepemilikan saham sebesar 67% dengan total investasi sejak awal masuknya KB ke Bank Bukopin mencapai USD879 juta. Di tengah kondisi yang dihadapi Bank Bukopin saat ini secara langsung membawa dampak positif bagi Bank Bukopin,” ujar Rivan, di Jakarta, Senin (16/11/2020). (Baca: Nasihat yang Paling Baik adalah Kematian)

Rivan mengatakan, masuknya KB sebagai pemegang saham mayoritas berhasil meningkatkan permodalan atau CAR Bank Bukopin di mana posisi periode Mei 2020 (sebelum aksi korporasi) CAR sebesar 12,07% menjadi 16,24% di September 2020.

Sementara dari sisi likuiditas, lanjut dia, masuknya KB selain memberikan likuiditas secara langsung (direct placement), Bank Bukopin juga dapat menormalisasi layanan dan menjalin kembali Kerja Sama Money Market dan Credit Line dengan bank besar di Indonesia terutama BUKU 4 dan BUKU 3 dengan memanfaatkan pengaruh dan hubungan baik antara KB dan bank korespondennya di Indonesia.



Menurut Rivan, pengaruh KB Kookmin Bank sebagai PSP yang menjadikan Bank Bukopin sebagai bagian dari KB Financial Grup (KBFG) juga direspons baik oleh investor di pasar modal dan mampu untuk meningkatkan kembali kepercayaan nasabah. Hal ini terlihat dari peringkat korporasi Bank Bukopin meningkat menjadi idAA (Pefindo) dan idAAA (Fitch Rating). (Baca juga: Tips Mudah Mengelola Hipertensi)

Saat ini Bank Bukopin fokus dalam penyelesaian permasalahan likuiditas dan bad bank. Untuk memaksimalkan sinergi Bank Bukopin dan KB bekerja sama dengan salah satu konsultan manajemen internasional untuk menyusun strategi bank dalam rangka peningkatan kinerja dan transformasi. “Di bawah kepemilikan dan dukungan KB, Bukopin bercita-cita menjadi 10 bank teratas di Indonesia pada tahun 2025,” tandasnya.

Lebih lanjut Rivan menuturkan, saat ini industri perbankan masih dihadapkan dengan pertumbuhan ekonomi yang melambat sebagai dampak dari Covid-19. Terbatasnya permintaan domestik berdampak pada menurunnya repayment capacity debitur berpotensi untuk meningkatkan Non Performing Loan (NPL). (Baca juga: Arab Saudi Tutup Kembali Izin Umrah untuk Jamaah Indonesia)

“Sebagai upaya untuk mengantisipasi risiko kredit di masa depan dan menjaga rasio NPL nett kurang dari 5%, Bukopin telah membukukan tambahan beban CKPN yang cukup untuk menjaga rasio NPL kurang dari 5%,” tandas Rivan. (Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More