Survei Membuktikan Persaingan Mencari Kerja Masih Melihat Kemampuan Ini
Sabtu, 21 November 2020 - 02:55 WIB
JAKARTA - Berdasarkan survei EF Education First menganalisis data 2,2 juta orang bisa fasih berbahasa Inggris dari 100 negara dan wilayah, menunjukkan kemampuan bahasa Inggris paling banyak dicari oleh perusahaan saat ini. Lantaran, persaingan di sektor swasta mendorong banyak perusahaan secara aktif mengutamakan kecakapan bahasa Inggris dan berinvestasi dalam mengembangkan kemampuan berbisnis.
"Jika dibandingkan dengan sektor swasta, kemampuan bahasa Inggris di sektor publik tertinggal jauh," kata EF Executive Vice President for Academic Affairs Christopher McCormick di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
(Baca Juga: Cek di Sini! 10 Lowongan Kerja yang Paling Banyak Dicari Tahun Ini )
Selanjutnya, sektor pemerintah, pendidikan, dan kesehatan berada di urutan terbawah dalam peringkat industri. “Walaupun tahun 2020 dapat dianggap sebagai tahun yang penuh tantangan, situasi ini juga menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan kerja sama lintas batas," ungkapnya.
Sebagai bahasa pengantar global, Bahasa Inggris terus menyatukan manusia dari berbagai negara, dan memuat wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan dalam mengevaluasi dan memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah.
"Ini memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah mereka," katanya.
(Baca Juga: UU Cipta Kerja Pastikan Dukung Penciptaan Lapangan Kerja )
Dia menambahkan, dampak penggunaan Bahasa Inggris dalam berjejaring tidak pernah sebesar ini. Semakin banyak orang yang bertutur dalam bahasa Inggris, maka semakin bermanfaat pula Bahasa Inggris bagi individu, bisnis, maupun negara untuk dapat mengakses sumber daya dan peluang.
"Di seluruh dunia, orang-orang berusia 26–30 tahun memiliki kecakapan bahasa Inggris tertinggi, namun orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun memperoleh nilai lebih baik dibandingkan orang-orang berusia 18–20 tahun menegaskan peran universitas dan tempat bekerja dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris," tandasnya.
"Jika dibandingkan dengan sektor swasta, kemampuan bahasa Inggris di sektor publik tertinggal jauh," kata EF Executive Vice President for Academic Affairs Christopher McCormick di Jakarta, Jumat (20/11/2020).
(Baca Juga: Cek di Sini! 10 Lowongan Kerja yang Paling Banyak Dicari Tahun Ini )
Selanjutnya, sektor pemerintah, pendidikan, dan kesehatan berada di urutan terbawah dalam peringkat industri. “Walaupun tahun 2020 dapat dianggap sebagai tahun yang penuh tantangan, situasi ini juga menyoroti pentingnya komunikasi yang jelas dan kerja sama lintas batas," ungkapnya.
Sebagai bahasa pengantar global, Bahasa Inggris terus menyatukan manusia dari berbagai negara, dan memuat wawasan berharga bagi para pembuat kebijakan dalam mengevaluasi dan memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah.
"Ini memperkuat kemampuan pembelajaran bahasa bagi organisasi maupun pemerintah mereka," katanya.
(Baca Juga: UU Cipta Kerja Pastikan Dukung Penciptaan Lapangan Kerja )
Dia menambahkan, dampak penggunaan Bahasa Inggris dalam berjejaring tidak pernah sebesar ini. Semakin banyak orang yang bertutur dalam bahasa Inggris, maka semakin bermanfaat pula Bahasa Inggris bagi individu, bisnis, maupun negara untuk dapat mengakses sumber daya dan peluang.
"Di seluruh dunia, orang-orang berusia 26–30 tahun memiliki kecakapan bahasa Inggris tertinggi, namun orang dewasa yang berusia di atas 40 tahun memperoleh nilai lebih baik dibandingkan orang-orang berusia 18–20 tahun menegaskan peran universitas dan tempat bekerja dalam mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda