Hitung-hitungan Sri Mulyani: Ekonomi RI 2020 Minus 1,7%
Selasa, 24 November 2020 - 09:30 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang tahun 2020 berada di kisaran -1,7% sampai -0,6%. Hal ini dikarenakan ekonomi global masih mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.
"Pertumbuhan ekonomi, kita masih tertekan berdasarkan hitungan kita itu masih berada di minus masih minus 1,7% hingga minus 0,6%," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, kemarin.
(Baca Juga: Orang Kaya Masih Ogah Belanja dan Terus Simpan Duit, Sri Mulyani Tahu Penyebabnya )
Kata dia, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 masih tercatat minus. Meski begitu, eonomi Indonesia menurutnya mulai menunjukkan perbaikan.
"Tapi saat ini keadaanya mulai ada pergerkan positif. Ini karena konsumsi pemerintah kontributor utama, karena kita membelanjakan menjadi 9,8%," imbuhnya.
(Baca Juga: Hai Kalangan Menengah Atas! Ayo Belanja, Biar Ekonomi Pulih Tahun Depan )
Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi hingga Oktober masih minus 2%. Tingkat inflasi 0,95% year to date (ytd) dan year on year (yoy) 1,4%. "Sampai dengan Oktober, untuk pertumbuhan ekonomi sampai minus 2,0%," tandasnya.
"Pertumbuhan ekonomi, kita masih tertekan berdasarkan hitungan kita itu masih berada di minus masih minus 1,7% hingga minus 0,6%," kata Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa secara virtual, kemarin.
(Baca Juga: Orang Kaya Masih Ogah Belanja dan Terus Simpan Duit, Sri Mulyani Tahu Penyebabnya )
Kata dia, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 masih tercatat minus. Meski begitu, eonomi Indonesia menurutnya mulai menunjukkan perbaikan.
"Tapi saat ini keadaanya mulai ada pergerkan positif. Ini karena konsumsi pemerintah kontributor utama, karena kita membelanjakan menjadi 9,8%," imbuhnya.
(Baca Juga: Hai Kalangan Menengah Atas! Ayo Belanja, Biar Ekonomi Pulih Tahun Depan )
Dia menambahkan pertumbuhan ekonomi hingga Oktober masih minus 2%. Tingkat inflasi 0,95% year to date (ytd) dan year on year (yoy) 1,4%. "Sampai dengan Oktober, untuk pertumbuhan ekonomi sampai minus 2,0%," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda