PHRI Coba Yakinkan Pemerintah: Bali Siap Terima Wisatawan Asing

Kamis, 26 November 2020 - 15:34 WIB
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tengah berusaha meyakinkan pemerintah untuk segera membuka Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman). Foto/Dok SINDO Photo
JAKARTA - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) tengah berusaha meyakinkan pemerintah untuk segera membuka Bali bagi wisatawan mancanegara (wisman) . Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan, Bali bisa menjadi daerah pertama yang dibuka untuk turis asing karena kasus Covid-19 cukup terkelola dengan baik dan tingkat kedisiplinan masyarakatnya dalam penerapan protokol kesehatan cukup tinggi.

"Kami sedang mengupayakan dan meyakinkan pemerintah agar Bali menerima lagi turis internasional. Tingkat kesembuhan tinggi di Bali lumayan tinggi. Asal dikelola dengan baik masih cukup prospektif," ujarnya dalam Economic Outlook 2021: Outlook Pariwisata 2021 secara virtual, Kamis (26/11/2020).

(Baca Juga: RUU Minol Diamati Dunia, PHRI: Citra Pariwisata Indonesia Bisa Buruk )

Menurut dia, tingkat kedisiplinan masyarakat menjadi modal utama. Di sisi lain, pemerintah daerah Bali tentu akan bertanggung jawab untuk mengawal penerapan protokol kesehatan dengan baik mengingat pendapatan daerahnya bergantung pada sektor pariwisata.



"Pendapatan daerahnya sekarang sudah minus 12%. Ini sudah berat sekali. Jadi mereka pasti akan mempertanggungjawabkan protokol kesehatan dan keberlangsungan sektor pariwisatanya," jelas Hariyadi.

(Baca Juga: Hotel dan Pariwisata Sepi, PHRI Minta PSBB Tak Ada Lagi )

Hariyadi melanjutkan, dari fasilitas kesehatan seperti ketersediaan rumah sakit, tenaga medis juga memadai di Bali. Selain itu, tingkat konektivitas juga cukup tinggi di mana frekuensi terbang pesawat yang ke Bali bisa mencapai ratusan. "Fasilitas restoran juga sangat memadai. Jadi kalau mau ambil test case, Bali sudah memenuhi syarat dari safety dan komersialnya," tuturnya.

Dia mencontohkan, negara Turki dan Thailand yang sudah membuka pariwisatanya untuk wisman dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Siapapun yang melanggar harus dikenakan sanksi sehingga semua masyarakat bisa disiplin.

"Itu contoh yang menarik untuk kita kaji ulang. Kami menyarankan yang dibuka lebih dulu adalah Bali karena kontrolnya lebih mudah. Kota lain bisa juga dibuka asal disiplin," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More