'Sadisnya' Luhut, Bakal Santet Erick Jika Kurangi Anggaran PEN
Jum'at, 27 November 2020 - 18:47 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan keseriusannya dalam mengawal program pemulihan ekonomi nasional (PEN) . Saking "seriusnya", Luhut tak segan "mengancam" Menteri BUMN Erick Thohir yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan PEN.
"Nanti infrastruktur saya juga ngingetin Pak Menteri BUMN. PEN itu kan (anggaran) Rp21 triliun untuk masuk 2021. Saya mohon nanti Pak Erick yang punya duit, supaya jangan kurang-kurangi itu uang. Kita ancam aja Pak Erick, kalau nggak nanti kita santet itu," canda Luhut dalam Rakornas Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Jumat (27/11/2020).
(Baca Juga: Menko Luhut Terus 'Jual' Komodo sebagai Daya Tarik Wisatawan)
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pun menjabarkan rincian anggaran yang tengah diajukan ke sepuluh kementerian/lembaga (K/L) pada 2021 tersebut. Di mana, anggaran yang diusulkan K/L akan diprioritaskan untuk PEN. Erick mengatakan, dana tersebut akan diserap dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021.
Untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ditetapkan sebesar Rp5,6 triliun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Rp1,2 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp1,5 triliun, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp224 miliar.
Disusul, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp849 miliar. Kemudian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Rp102 miliar, Badan SAR Nasional (Basarnas) Rp2,4 triliun, Polri senilai Rp2,8 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar Rp4,9 triliun, dan terakhir TVRI dengan dana yang diusulkan mencapai Rp1,3 triliun.
(Baca Juga: Di Hadapan para CEO Global, Erick Thohir Beberkan Siasat 'Tiga Indonesia')
Sebagian anggaran tersebut juga direalisasikan kementerian dan lembaga untuk mendoring pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tak hanya anggaran untuk sektor pariwisata, Pemerintah juga akan mendorong kinerja pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tahun depan. "Insentif untuk pelaku usaha pariwisata, termasuk juga UMKM, ini juga menjadi sebuah kelanjutan untuk di tahun depan," paparnya.
"Nanti infrastruktur saya juga ngingetin Pak Menteri BUMN. PEN itu kan (anggaran) Rp21 triliun untuk masuk 2021. Saya mohon nanti Pak Erick yang punya duit, supaya jangan kurang-kurangi itu uang. Kita ancam aja Pak Erick, kalau nggak nanti kita santet itu," canda Luhut dalam Rakornas Pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Jumat (27/11/2020).
(Baca Juga: Menko Luhut Terus 'Jual' Komodo sebagai Daya Tarik Wisatawan)
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir pun menjabarkan rincian anggaran yang tengah diajukan ke sepuluh kementerian/lembaga (K/L) pada 2021 tersebut. Di mana, anggaran yang diusulkan K/L akan diprioritaskan untuk PEN. Erick mengatakan, dana tersebut akan diserap dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021.
Untuk Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) ditetapkan sebesar Rp5,6 triliun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Rp1,2 triliun, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp1,5 triliun, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebesar Rp224 miliar.
Disusul, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebesar Rp849 miliar. Kemudian, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Rp102 miliar, Badan SAR Nasional (Basarnas) Rp2,4 triliun, Polri senilai Rp2,8 triliun, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar Rp4,9 triliun, dan terakhir TVRI dengan dana yang diusulkan mencapai Rp1,3 triliun.
(Baca Juga: Di Hadapan para CEO Global, Erick Thohir Beberkan Siasat 'Tiga Indonesia')
Sebagian anggaran tersebut juga direalisasikan kementerian dan lembaga untuk mendoring pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Tak hanya anggaran untuk sektor pariwisata, Pemerintah juga akan mendorong kinerja pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk tahun depan. "Insentif untuk pelaku usaha pariwisata, termasuk juga UMKM, ini juga menjadi sebuah kelanjutan untuk di tahun depan," paparnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda