Solidaritas dan Kerukunan Antarumat sebagai Perwujudan SDG16 Indonesia
Jum'at, 04 Desember 2020 - 00:33 WIB
JAKARTA - Dalam rangkaian kegiatan menuju SDGs Annual Conference 2020, Kementerian PPN/Bappenas selaku Koordinator Pelaksanaan SDGs di Indonesia telah mengadakan kegiatan Webinar dengan tema, “Solidaritas dan Kerukunan Antarumat sebagai Perwujudan SDG16 Indonesia untuk Bangkit dari COVID-19”.
Dampak Pandemi dirasakan oleh masyarakat di sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi. Penurunan pertumbuhan ekonomi akibat Covid-19 telah berdampak pada meningkatnya jumlah angka PHK karyawan, pengangguran, dan kemiskinan.
Di bidang sosial, pademi menyebabkan peningkatan kriminalitas dan kekerasan dalam rumah tangga. Masyarakat juga mengalami disorganisasi dan disfungsi sosial akibat aktifitas keluar rumah yang dibatasi. Demikian disampaikan oleh Ir. Suharso Monuarva, Menteri PPN/ Bappenas, dalam sambutan pembukaan Webinar.
(Baca Juga: Penghormatan HAM Penting untuk Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan )
Menurut Suharso, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi problem di bidang Kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat tersebut. Di bidang Kesehatan, pemerintah tengah melakukan reformasi system kesehatan nasional, perlindungan social, bencana, pangan, dan lain-lain, untuk merespon wabah pandemi.
Langkah strategis pemerintah dibidang ekonomi dilakukan dengan meningkat konsumsi belanja melalui belanja pemerintah yang diharapkan dapat memberikan dampak multiplier pada sector lainnya. Sedangkan di bidang perlindungan sosial dilakukan dengan penyaluran bantuan dan membangun jaring pengaman social pada penduduk miskin dan rentan.
“Dalam hal ini pemerintah telah melakukan perluasan basis data perlindungan social di sektor pekerja informal,” tegas Suharso.
Namun demikian, pandemi juga membangkitkan rasa solidaritas dan gotong royong, rasa kemanusiaan, persaudaraan di masyarakat, serta jiwa filantropi masyarakat. “Kita perlu menempatkan tujuan 16 SDGs, yakni mendorong kedamaian, keadilan dan masyarakat yang inklusif, bebas dari rasa takut dan kekerasan,.sebagai enabler dan katalisator untuk mencapai tujuan SDGs lainnya,” kata Menteri Suharso.
Dampak Pandemi dirasakan oleh masyarakat di sektor kesehatan, sosial, dan ekonomi. Penurunan pertumbuhan ekonomi akibat Covid-19 telah berdampak pada meningkatnya jumlah angka PHK karyawan, pengangguran, dan kemiskinan.
Di bidang sosial, pademi menyebabkan peningkatan kriminalitas dan kekerasan dalam rumah tangga. Masyarakat juga mengalami disorganisasi dan disfungsi sosial akibat aktifitas keluar rumah yang dibatasi. Demikian disampaikan oleh Ir. Suharso Monuarva, Menteri PPN/ Bappenas, dalam sambutan pembukaan Webinar.
(Baca Juga: Penghormatan HAM Penting untuk Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan )
Menurut Suharso, pemerintah telah mengambil langkah strategis untuk mengatasi problem di bidang Kesehatan, ekonomi, dan sosial masyarakat tersebut. Di bidang Kesehatan, pemerintah tengah melakukan reformasi system kesehatan nasional, perlindungan social, bencana, pangan, dan lain-lain, untuk merespon wabah pandemi.
Langkah strategis pemerintah dibidang ekonomi dilakukan dengan meningkat konsumsi belanja melalui belanja pemerintah yang diharapkan dapat memberikan dampak multiplier pada sector lainnya. Sedangkan di bidang perlindungan sosial dilakukan dengan penyaluran bantuan dan membangun jaring pengaman social pada penduduk miskin dan rentan.
“Dalam hal ini pemerintah telah melakukan perluasan basis data perlindungan social di sektor pekerja informal,” tegas Suharso.
Namun demikian, pandemi juga membangkitkan rasa solidaritas dan gotong royong, rasa kemanusiaan, persaudaraan di masyarakat, serta jiwa filantropi masyarakat. “Kita perlu menempatkan tujuan 16 SDGs, yakni mendorong kedamaian, keadilan dan masyarakat yang inklusif, bebas dari rasa takut dan kekerasan,.sebagai enabler dan katalisator untuk mencapai tujuan SDGs lainnya,” kata Menteri Suharso.
Lihat Juga :
tulis komentar anda