Berbekal Pengalaman Setengah Abad, Mitsubishi Fuso Optimistis Lewati Pandemi
Sabtu, 05 Desember 2020 - 23:08 WIB
(Baca Juga : GAIKINDO Akui Corona Masih Gerogoti Penjualan Mobil di Indonesia )
Sekjen Perkumpulan Perusahaan Multi Moda Indonesia (PPMTI) Kyatmaja Lookman menilai, bertumbuhnya sektor logistik diharapkan terus berlangsung hingga tahun depan. Sebab, pandemi yang terjadi sejak Maret 2020 membuat utilisasi armada para pengusaha truk turun drastis. ”Utilisasi armada naik turun tergantung situasi pandemi.Tetapi pasca lebaran ada kecenderungan naik,”ungkapnya.
Kyatmaja dan para pengusaha truk menaruh harapan besar agar ekonomi nasional segera pulih dan bangkit. Sebab, para pengusaha truk sangat membutuhkan peremajaan armada agar kegiatan usaha berjalan lancar. Mengingat separuh armada yang beroperasi di seluruh Indonesia saat ini berusia hampir 20 tahun. ”Peremajaan truk dilakukan setiap 15 tahun. Sekarang lebih dari separuh armada berusia diatas 15 tahun,mengoperasikan truk berusia tua tentu butuh effort,”ungkapnya.
Pengadaan jenis dan merek armada,lanjut dia, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Dia memberikan contoh, untuk truk kategori dua, banyak pengusaha truk yang menggunakan armada Mitsubishi Fuso karena dinilai memiliki jaringan sales, service, dan spare part hingga daerah-daerah pelosok. ”Fuso unggul di truk kategori dua dan jaringannya hingga pelosok,spare part juga mudah didapatkan. Banyak hasil-hasil pertanian yang diangkut menggunakan Fuso,”ungkapnya.
(Baca Juga : Kabar Gembira bagi Pemilik Kebun Sawit, Harga CPO Tinggi hingga Pertengahan Tahun Depan )
Klaim Kyatmaja itu dibenarkan oleh Syafrizal (38), pengemudi perusahaan angkutan barang yang mengangkut hasil pertanian dari Sumatera Utara ke Jakata. “Banyak yang menggunakan Fuso untuk angkut buah ke Jakarta. Tenaganya kuat dan enggak rewel,”ujar pria yang lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada 1982 itu saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2020). Bagi Syafrizal, armada yang tangguh dan mampu dipacu cepat menjadi kunci ketepatan waktu pengiriman barang sesuaipesanan pelanggan. Dan yang paling penting bagi Syafrizal, truk yang dibawanya mampu lolos dari kejaran begal.
“Di Sumatera Utara tantangannya ya diadang begal. Karena itu butuh truk yang tangguh dan bisa lari kencang, jika diadang lalu berhenti, habis kita,”ungkap pria yang bermukim di Tambun, Bekasi ini. Tak jarang pria yang memiliki dua anak berumur 8 tahun dan 4 tahun ini harus memacu truknya dengan kecepatan tinggi saat dikejar gerombolan begal. “Truk Fuso saya larinya kencang jadi selalu lolos,”ungkapnya.
Meskipun memiliki performa yang baik, tak membuat Syafrizal selalu kebut-kebutan di jalan. Ada kalanya, pria yang sudah 10 tahun menjadi pengemudi truk Medan-Jakarta-Medan itu menikmati perjalanan yang dilakukannya. “Ngebut saat di daerah rawan begal saja, selebihnya santai,”tuturnya. Perjalanan dari Medan-Jakarta ditempuh selama empat hari. “Dari Medan angkut jeruk dan sayuran, lalu dari Tanah Abang angkut pakaian,”paparnya.
Siasat Jitu Menghadapi Pandemi
Bagi Marketing Director Sales & Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono, membaiknya sektor logistik membawa angin segar bagi kendaraan niaga Mitsubishi. Diakuinya, selama ini tumpuan penjualan kendaraan niaga adalah sektor logistik. “Ada harapan dari membaiknya sektor logistik dan komoditas seperti sawit,”ungkapnya kepada SINDOnews Minggu (5/12/2020).
Sekjen Perkumpulan Perusahaan Multi Moda Indonesia (PPMTI) Kyatmaja Lookman menilai, bertumbuhnya sektor logistik diharapkan terus berlangsung hingga tahun depan. Sebab, pandemi yang terjadi sejak Maret 2020 membuat utilisasi armada para pengusaha truk turun drastis. ”Utilisasi armada naik turun tergantung situasi pandemi.Tetapi pasca lebaran ada kecenderungan naik,”ungkapnya.
Kyatmaja dan para pengusaha truk menaruh harapan besar agar ekonomi nasional segera pulih dan bangkit. Sebab, para pengusaha truk sangat membutuhkan peremajaan armada agar kegiatan usaha berjalan lancar. Mengingat separuh armada yang beroperasi di seluruh Indonesia saat ini berusia hampir 20 tahun. ”Peremajaan truk dilakukan setiap 15 tahun. Sekarang lebih dari separuh armada berusia diatas 15 tahun,mengoperasikan truk berusia tua tentu butuh effort,”ungkapnya.
Pengadaan jenis dan merek armada,lanjut dia, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perusahaan. Dia memberikan contoh, untuk truk kategori dua, banyak pengusaha truk yang menggunakan armada Mitsubishi Fuso karena dinilai memiliki jaringan sales, service, dan spare part hingga daerah-daerah pelosok. ”Fuso unggul di truk kategori dua dan jaringannya hingga pelosok,spare part juga mudah didapatkan. Banyak hasil-hasil pertanian yang diangkut menggunakan Fuso,”ungkapnya.
(Baca Juga : Kabar Gembira bagi Pemilik Kebun Sawit, Harga CPO Tinggi hingga Pertengahan Tahun Depan )
Klaim Kyatmaja itu dibenarkan oleh Syafrizal (38), pengemudi perusahaan angkutan barang yang mengangkut hasil pertanian dari Sumatera Utara ke Jakata. “Banyak yang menggunakan Fuso untuk angkut buah ke Jakarta. Tenaganya kuat dan enggak rewel,”ujar pria yang lahir di Bukit Tinggi, Sumatera Barat pada 1982 itu saat ditemui di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2020). Bagi Syafrizal, armada yang tangguh dan mampu dipacu cepat menjadi kunci ketepatan waktu pengiriman barang sesuaipesanan pelanggan. Dan yang paling penting bagi Syafrizal, truk yang dibawanya mampu lolos dari kejaran begal.
“Di Sumatera Utara tantangannya ya diadang begal. Karena itu butuh truk yang tangguh dan bisa lari kencang, jika diadang lalu berhenti, habis kita,”ungkap pria yang bermukim di Tambun, Bekasi ini. Tak jarang pria yang memiliki dua anak berumur 8 tahun dan 4 tahun ini harus memacu truknya dengan kecepatan tinggi saat dikejar gerombolan begal. “Truk Fuso saya larinya kencang jadi selalu lolos,”ungkapnya.
Meskipun memiliki performa yang baik, tak membuat Syafrizal selalu kebut-kebutan di jalan. Ada kalanya, pria yang sudah 10 tahun menjadi pengemudi truk Medan-Jakarta-Medan itu menikmati perjalanan yang dilakukannya. “Ngebut saat di daerah rawan begal saja, selebihnya santai,”tuturnya. Perjalanan dari Medan-Jakarta ditempuh selama empat hari. “Dari Medan angkut jeruk dan sayuran, lalu dari Tanah Abang angkut pakaian,”paparnya.
Siasat Jitu Menghadapi Pandemi
Bagi Marketing Director Sales & Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono, membaiknya sektor logistik membawa angin segar bagi kendaraan niaga Mitsubishi. Diakuinya, selama ini tumpuan penjualan kendaraan niaga adalah sektor logistik. “Ada harapan dari membaiknya sektor logistik dan komoditas seperti sawit,”ungkapnya kepada SINDOnews Minggu (5/12/2020).
tulis komentar anda