Akibat Wabah Corona, 40 Sektor Ini Terdampak Parah

Rabu, 13 Mei 2020 - 08:05 WIB
Pandemi Covid-19 telah membunuh berbagai sektor produk, bisnis, industri, hingga kebiasaan manusia. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membunuh berbagai sektor produk, bisnis, industri, hingga kebiasaan manusia. Managing Partner Inventure Yuswohady mengatakan, setidaknya ada lima alasan Covid-19 bisa membunuh berbagai hal, yaitu kill contact, kill crowd, kill mobility, kill leisure, dan kill economy.

“Jadi ketika contact, crowd, mobility, leisure, semuanya dilakukan pembatasan, tidak ada pergerakan uang, barang, ataupun manusia, maka akhirnya ekonomi dibunuh juga oleh Covid-19 ini,” ujarnya di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Adapun daftar produk, bisnis, dan kebiasaan yang dibunuh oleh Covid-19 antara lain jabatan tangan, kepercayaan konsumen, prostitusi, upacara pemakaman, mudik, pemilihan umum, jam kerja, pekerja mandiri, taksi/ojol, dan polusi udara. (Baca: Akibat Covid-19, Ekonomi Dunia Rugi USD9 Triliun)

Kemudian car free day, maskapai, liburan pesiar, bioskop, konser dan festival, tempat rekreasi, biro perjalanan, penginapan e-marketplace, hotel dan homestay, toko cenderamata, produksi film dan TV.

Selanjutnya pusat permainan, motorbike touring, restoran offline, acara olahraga, olahraga kontak fisik, barbershop, klinik gigi, MICE, EO, resepsi, penyelenggara pernikahan, make up artist, perminyakan, konstruksi, perumahan, mal, toko serbaada, pusat kebugaran, dan perumahan.

Yuswohady melanjutkan, bisnis yang sifatnya berkerumun seperti mal, pusat kebugaran, konser musik, dan lainnya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk recover. Masyarakat belum akan mengunjungi pusat kebugaran karena perlengkapan yang digunakan secara bersama sangat berpotensi menularkan virus. (Oktiani Endarwati)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More