Survei Membuktikan: Belanja Online di RI Makin Ngetren
Jum'at, 18 Desember 2020 - 00:11 WIB
Berdasarkan Survei Kepercayaan Merek Qualtrics, agar pelaku usaha bisa meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap merek mereka, setidaknya ada 3 hal yang bisa dilakukan yaitu: mempertahankan harga yang wajar 40%, menaikkan level rekomendasi dan standar keamanan dan melakukan umpan balik terhadap komunitas 39%, serta menyediakan produk baru dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan saat ini 36%.
Selain itu, pelaku usaha juga perlu mengidentifikasi pesan dan medium yang tepat. Terkait dengan komunikasi merek, masyarakat di Indonesia memiliki ketertarikan dengan dampak Covid-19. Informasi teratas yang ingin didengar konsumen adalah bagaimana bisnis menanggapi krisis 76%, pemberitahuan terkini mengenai protokol keselamatan dan kebersihan 74%, dan informasi mengenai produk dan layanan 54%.
Adapun yang paling tidak efektif adalah informasi penjualan dan promosi 40% lewat e-mail dan informasi tentang bagaimana pelaku usaha memperlakukan karyawannya 32%. Dari sisi medium komunikasi merek yang paling efektif, Qualtrics mengungkapkan ada 5 channel komunikasi yang paling sering diakses konsumen, antara lain Instagram 61%, Whatsapp 57%, Facebook 56%, iklan TV 59% dan e-mail 43%.
Menurut Khatri, kecepatan dalam memperoleh informasi merupakan hal mendasar bagi merek untuk berkembang di masa yang tidak pasti ini. Bisnis membutuhkan platform yang kuat dan gesit untuk dapat menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan serta karyawan secara real-time, dan kemudian melibatkan diri dengan mengambil tindakan yang disesuaikan dengan cara dan momen yang tepat. "Pendekatan secara aktif tersebut menunjukkan nilai yang dibawa oleh merek supaya tetap menjaga perhatian konsumen di tengah pasar yang cepat berubah," jelasnya.
Sebagai informasi, apa yang disampaikan Qualtrics membantu pelaku bisnis untuk mengidentifikasi indikator utama yang dibutuhkan untuk memberikan pengalaman dan komunikasi merek yang diinginkan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan konsumen untuk kesuksesan bisnis.
Selain itu, pelaku usaha juga perlu mengidentifikasi pesan dan medium yang tepat. Terkait dengan komunikasi merek, masyarakat di Indonesia memiliki ketertarikan dengan dampak Covid-19. Informasi teratas yang ingin didengar konsumen adalah bagaimana bisnis menanggapi krisis 76%, pemberitahuan terkini mengenai protokol keselamatan dan kebersihan 74%, dan informasi mengenai produk dan layanan 54%.
Adapun yang paling tidak efektif adalah informasi penjualan dan promosi 40% lewat e-mail dan informasi tentang bagaimana pelaku usaha memperlakukan karyawannya 32%. Dari sisi medium komunikasi merek yang paling efektif, Qualtrics mengungkapkan ada 5 channel komunikasi yang paling sering diakses konsumen, antara lain Instagram 61%, Whatsapp 57%, Facebook 56%, iklan TV 59% dan e-mail 43%.
Menurut Khatri, kecepatan dalam memperoleh informasi merupakan hal mendasar bagi merek untuk berkembang di masa yang tidak pasti ini. Bisnis membutuhkan platform yang kuat dan gesit untuk dapat menangkap keinginan dan kebutuhan pelanggan serta karyawan secara real-time, dan kemudian melibatkan diri dengan mengambil tindakan yang disesuaikan dengan cara dan momen yang tepat. "Pendekatan secara aktif tersebut menunjukkan nilai yang dibawa oleh merek supaya tetap menjaga perhatian konsumen di tengah pasar yang cepat berubah," jelasnya.
Sebagai informasi, apa yang disampaikan Qualtrics membantu pelaku bisnis untuk mengidentifikasi indikator utama yang dibutuhkan untuk memberikan pengalaman dan komunikasi merek yang diinginkan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan kepercayaan konsumen untuk kesuksesan bisnis.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda