Harga Kedelai Terbang Tinggi, Kementan Genjot Produksi Lokal
Sabtu, 02 Januari 2021 - 15:18 WIB
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) bakal mendorong penggunaan kedelai lokal dalam pembuatan tahu dan tempe . Hal ini sesuai dengan permintaan para pedagang tahu dan tempe yang melakukan aksi mogok karena efek harga kedelai yang tinggi.
Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Mulyono mengatakan, Kementan tetap mendorong untuk pengembangan kedelai lokal. "Kita mendorong daerah-daerah sentra untuk terus menanam kedelai secara swadaya," kata Mulyono saat dibubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
(Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak Bikin Tahu Tempe Menghilang, Pedagang Beralih Jual Nugget Ayam )
Lebih lajut ungkapnya saat ini pemerintah telah melakukan perluasan tanah agar petani bisa memproduksi kedelai lebih banyak. Agar pasokan kedelai lokal tetap tinggi untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
"Bantuan untuk pengembangan kedelai tahun 2021 hanya 125 ribu hektare, selain itu tetap mendorong daerah-daerah sentra untuk terus menanam kedelai secara swadaya," tandasnya.
Sementara itu hari ini, Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) menerangkan aksi mogok yang dilakukan pedagang bakal berlangsung selama tiga hari. Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo mengatakan aksi mogok ini agar pemerintah mengabulkan pemerintaan para pedagang.
(Baca Juga: Harga Kedelai Selangit, Puluhan Produsen Tahu di Purwakarta Berhenti Produksi )
Terdapat tiga permintaan yang diajukan para pedagang tempe dan tahu untuk pemerintah. "Ada tiga yang kita ajukan agar pemerintah mau pedagang tahu dan tempe bisa berjualan lagi," beber Handoko.
Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan, Mulyono mengatakan, Kementan tetap mendorong untuk pengembangan kedelai lokal. "Kita mendorong daerah-daerah sentra untuk terus menanam kedelai secara swadaya," kata Mulyono saat dibubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (2/1/2021).
(Baca Juga: Harga Kedelai Melonjak Bikin Tahu Tempe Menghilang, Pedagang Beralih Jual Nugget Ayam )
Lebih lajut ungkapnya saat ini pemerintah telah melakukan perluasan tanah agar petani bisa memproduksi kedelai lebih banyak. Agar pasokan kedelai lokal tetap tinggi untuk memenuhi permintaan dalam negeri.
"Bantuan untuk pengembangan kedelai tahun 2021 hanya 125 ribu hektare, selain itu tetap mendorong daerah-daerah sentra untuk terus menanam kedelai secara swadaya," tandasnya.
Sementara itu hari ini, Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (KOPTI) menerangkan aksi mogok yang dilakukan pedagang bakal berlangsung selama tiga hari. Sekretaris Puskopti DKI Jakarta, Handoko Mulyo mengatakan aksi mogok ini agar pemerintah mengabulkan pemerintaan para pedagang.
(Baca Juga: Harga Kedelai Selangit, Puluhan Produsen Tahu di Purwakarta Berhenti Produksi )
Terdapat tiga permintaan yang diajukan para pedagang tempe dan tahu untuk pemerintah. "Ada tiga yang kita ajukan agar pemerintah mau pedagang tahu dan tempe bisa berjualan lagi," beber Handoko.
(akr)
tulis komentar anda