Jangan Bingung Memilih Hunian yang Diinginkan

Rabu, 06 Januari 2021 - 15:09 WIB
"Sulit sekali mengukur kenyamanan antara rumah tapak dan apartemen, karena tergantung dari tiap-tiap orang. Tetapi, karena ukurannya yang terbilang mungil, apartemen tentu tidak nyaman ditinggali bersama keluarga dengan anak lebih dari dua, walaupun apartemen tersebut memiliki dua atau tiga kamar," jelas arsitek Deni Indra.

Rumah tapak akan jauh lebih nyaman bagi keluarga besar. Luas bangunan yang lebih lebar memberikan banyak ruang bagi aktivitas keluarga. Rumah tapak memungkinkan Anda untuk menyalurkan hobi bercocok tanam.

Deni menegaskan, jika ada tamu ‎dalam jumlah tidak sedikit, rumah tapak tentu akan lebih nyaman. Tetapi bagi mereka yang belum menikah atau memang memutuskan hidup sendiri, apartemen tentu akan lebih nyaman.

Indikator lain yang harus dipertimbangkan sebelum memilih antara rumah tapak atau apartemen adalah biaya perawatan. Jika Anda memilih apartemen, biaya perawatan untu tipe dua kamar tidur setidaknya mencapai Rp1 juta per bulan, belum termasuk listrik. Sedangkan rumah tapak, rincian biaya perawatan tentu banyak, mulai dari sampah, keamanan, perawatan kebun, iuran RT/RW, dan lainnya.

"Meski terlihat banyak, namun jumlahnya tidak sebesar biaya perawatan di apartemen," kata Deni.

Ada pertimbangan utama yang biasanya membuat orang lebih memilih membeli rumah tapak dibandingkan apartemen,yakni masalah legalitas. Jika pada rumah tapak pembeli akan mendapatkan Sertifikat Hak Milik (SHM) dengan tanpa batas dapat dimiliki turun temurun. Sedangkan apartemen hanya memiliki Hak Guna Bangunan (HGB), karena tanah tempat apartemen didirikan biasanya dimiliki pengembang atau pihak ketiga.

"Kepemilikan HGB ini terbatas, biasanya hanya 20 tahun maskipun setelah 20 tahun bisa diperpanjang lagi," tegasnya.

Namun, jika pembelian rumah atau apartemen tersebut dimaksud untuk investasi, apartemen hanya cocok untuk invetasi jangka pendek. Deni menambahkan, apartemen bisa dengan mudah disewakan karena lokasinya yang tidak jauh dari kota harga sewanya juga cenderung tinggi.

Sedangkan untuk investasi jangka panjang, rumah tapak jauh lebih baik. Dalam sepuluh tahun, harga rumah bisa naik dalam dua hingga tiga kali lipat, pemilik rumah juga tidak perlu risau dengan persoalan perpanjangan HGB (Aprilia S Andyna)
(wan)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More