Menko Airlangga Pastikan PPKM Tak Ganggu Target Pertumbuhan Ekonomi
Jum'at, 08 Januari 2021 - 04:01 WIB
JAKARTA - Pemerintah akan menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk mengendalikan penyebaran pandemi Covid-19. PPKM akan diterapkan di sejumlah daerah di Jawa dan Bali mulai 11 Januari hingga 25 Januari 2021.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto memastikan PPKM ini tidak menganggu target pertumbuhan ekonomi.
(Baca Juga : Ada PSBB Ketat Bisa Bikin Kurs Rupiah Terjepit )
"Ini kan baru triwulan pertama, ini baru tujuh hari. Tapi kita cukup optimis dan akhir tahun di kisaran 5% untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Airlangga dalam video virtual, Kamis (7/1/2021).
(
)
Salah satu pendorong optimisme target ekonomi bisa tercapai dikarenakan melihat keseimbangan sektor pasar modal. Selain itu, pergerakan rupiah yang saat ini berjalan dengan lancar.
(Baca Juga : PSBB Jawa-Bali Diperketat, Ini Permintaan OJK ke Industri Keuangan )
"Kita melihat January Effect di pasar modal dan pasar modal sempat turun sedikit, namun sesudah pemerintah menjelaskan sudah naik kembali dan IHSG tembus 6.100, lalu rupiah menguat. Dua hal itu yang menunjukkan confindent pasar," katanya.
Lanjutnya, sektor keuangan juga terjaga. Apalagi, aktivitas industri manufaktur di Tanah Air menunjukkan kinerja yang gemilang pada bulan terakhir tahun 2020.
( )
Hal tersebut tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) Airlangga Hartarto memastikan PPKM ini tidak menganggu target pertumbuhan ekonomi.
(Baca Juga : Ada PSBB Ketat Bisa Bikin Kurs Rupiah Terjepit )
"Ini kan baru triwulan pertama, ini baru tujuh hari. Tapi kita cukup optimis dan akhir tahun di kisaran 5% untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Airlangga dalam video virtual, Kamis (7/1/2021).
(
Baca Juga
Salah satu pendorong optimisme target ekonomi bisa tercapai dikarenakan melihat keseimbangan sektor pasar modal. Selain itu, pergerakan rupiah yang saat ini berjalan dengan lancar.
(Baca Juga : PSBB Jawa-Bali Diperketat, Ini Permintaan OJK ke Industri Keuangan )
"Kita melihat January Effect di pasar modal dan pasar modal sempat turun sedikit, namun sesudah pemerintah menjelaskan sudah naik kembali dan IHSG tembus 6.100, lalu rupiah menguat. Dua hal itu yang menunjukkan confindent pasar," katanya.
Lanjutnya, sektor keuangan juga terjaga. Apalagi, aktivitas industri manufaktur di Tanah Air menunjukkan kinerja yang gemilang pada bulan terakhir tahun 2020.
( )
Hal tersebut tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2020 yang tercatat di level 51,3 atau naik dibanding capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.
(ind)
tulis komentar anda