Saham BUMN Moncer, Erick Thohir Pamer ke Anggota Dewan
Rabu, 20 Januari 2021 - 18:31 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengklaim bahwa sejumlah saham emiten plat merah di Bursa Efek Indonesia (BEI) mendapat apresiasi oleh para investor. Apresiasi itu ihwal kinerja saham BUMN di indeks pasar saham di BEI (LQ45).
Di mana, saham emiten plat merah di pasar modal tercatat positif. Erick menilai hal itu karena adanya upaya Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.
"Alhamdulillah kemarin saham-saham BUMN sendiri sangat positif di bursa, yang tidak lain karena dua hal. Satu, GCG yang sangat terbuka. Kedua, kita melakukan project masa depan," ujar Erick dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Rabu (20/1/2020).
( )
Mantan Bos Inter Milan itu mengutarakan, jika harga saham BUMN di pasar modal Indonesia lebih baik daripada perseroan lainnya. "Ini pertama kalinya saham BUMN lebih tinggi dari pada LQ45, hal yang saya rasa positif apresiasi dari pasar secara langsung," kata dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga menguraikan sejumlah keberhasilan emiten negara. Misalnya, capaian membangun industri baterai mobil listrik atau electric vehicle. Di mana, saat ini pihaknya tengah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
(
)
Dalam konsorsium itu MIND ID akan berkolaborasi dengan perusahaan electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution Ltd (LG).
Sebagian Proyek Strategi Nasional (PSN) nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu. Kawasan industri seluas 4.300 ha ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja.
Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.
Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut.
Di mana, saham emiten plat merah di pasar modal tercatat positif. Erick menilai hal itu karena adanya upaya Good Corporate Governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik.
"Alhamdulillah kemarin saham-saham BUMN sendiri sangat positif di bursa, yang tidak lain karena dua hal. Satu, GCG yang sangat terbuka. Kedua, kita melakukan project masa depan," ujar Erick dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR, Rabu (20/1/2020).
( )
Mantan Bos Inter Milan itu mengutarakan, jika harga saham BUMN di pasar modal Indonesia lebih baik daripada perseroan lainnya. "Ini pertama kalinya saham BUMN lebih tinggi dari pada LQ45, hal yang saya rasa positif apresiasi dari pasar secara langsung," kata dia.
Dalam kesempatan itu, dia juga menguraikan sejumlah keberhasilan emiten negara. Misalnya, capaian membangun industri baterai mobil listrik atau electric vehicle. Di mana, saat ini pihaknya tengah menyiapkan konsorsium MIND ID yang terdiri dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
(
Baca Juga
Dalam konsorsium itu MIND ID akan berkolaborasi dengan perusahaan electric vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution Ltd (LG).
Sebagian Proyek Strategi Nasional (PSN) nantinya akan berlokasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah yang sudah ditinjau oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni lalu. Kawasan industri seluas 4.300 ha ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN dalam menyediakan lahan yang kompetitif dari sisi harga, konektivitas, dan tenaga kerja.
Rencananya, sebagian baterai yang dihasilkan dari proyek ini akan disuplai ke pabrik mobil listrik pertama di Indonesia yang sudah lebih dahulu ada dan dalam waktu dekat akan segera memulai tahap produksi.
Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia Maju 2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut.
(ind)
tulis komentar anda