Manfaatkan Energi Bersih, PLN Gandeng Perhutan dan PTPN III
Sabtu, 23 Januari 2021 - 01:04 WIB
JAKARTA - PT PLN (Persero) menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Perhutani dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III tentang kerja sama penyediaan biomassa untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengapresiasi kerja sama tiga BUMN dalam penyediaan energi bersih berbasis biomassa. Upaya ini juga dapat membantu memenuhi target bauran energi 23% pada tahun 2025.
“Kerja sama ini merupakan agenda yang strategis, pengembangan biomassa sebagai sumber energi baru terbarukan dari sinergitas para perusahaan BUMN,” ujar Dadan di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya terus melakukan terobosan dalam penggunaan biomassa untuk co-firing PLTU batu bara. Inisiatif co-firing sudah PLN mulai sejak 2017 dengan uji coba yang telah dilaksanakan pada 2019. Pada tahun 2020, PLN telah mengidentifikasi sebanyak 52 lokasi PLTU yang berpotensi untuk dilakukan co-firing dengan biomassa.
“Upaya co-firing di masa sekarang ini kita kebut. Tentu dengan kerja sama BUMN ini memberikan impact yang besar pada masyarakat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, melalui kerja sama ini, maka upaya untuk memenuhi target bauran energi EBT 23% pada 2025 akan difokuskan pada inisiatif strategis green-booster berupa co-firing biomassa.
“Co-firing biomassa selain dapat memenuhi target bauran energi, juga dapat memenuhi keekonomian penyediaan tenaga listrik dan dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat,” tuturnya.
Secara bertahap, implementasi co-firing PLTU milik PLN akan berjalan sampai dengan 2024. Diprediksikan, kebutuhan biomassa yang berasal dari hutan tanaman energi dan sampah tersebut dapat mencapai 9 juta ton dalam setahun. Di tahun 2021 PLN merencanakan uji coba dan implementasi di 17 lokasi.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengapresiasi kerja sama tiga BUMN dalam penyediaan energi bersih berbasis biomassa. Upaya ini juga dapat membantu memenuhi target bauran energi 23% pada tahun 2025.
“Kerja sama ini merupakan agenda yang strategis, pengembangan biomassa sebagai sumber energi baru terbarukan dari sinergitas para perusahaan BUMN,” ujar Dadan di Jakarta, Jumat (22/1/2021).
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, pihaknya terus melakukan terobosan dalam penggunaan biomassa untuk co-firing PLTU batu bara. Inisiatif co-firing sudah PLN mulai sejak 2017 dengan uji coba yang telah dilaksanakan pada 2019. Pada tahun 2020, PLN telah mengidentifikasi sebanyak 52 lokasi PLTU yang berpotensi untuk dilakukan co-firing dengan biomassa.
“Upaya co-firing di masa sekarang ini kita kebut. Tentu dengan kerja sama BUMN ini memberikan impact yang besar pada masyarakat,” ungkapnya.
Dia menambahkan, melalui kerja sama ini, maka upaya untuk memenuhi target bauran energi EBT 23% pada 2025 akan difokuskan pada inisiatif strategis green-booster berupa co-firing biomassa.
“Co-firing biomassa selain dapat memenuhi target bauran energi, juga dapat memenuhi keekonomian penyediaan tenaga listrik dan dilakukan dalam waktu yang relatif lebih cepat,” tuturnya.
Secara bertahap, implementasi co-firing PLTU milik PLN akan berjalan sampai dengan 2024. Diprediksikan, kebutuhan biomassa yang berasal dari hutan tanaman energi dan sampah tersebut dapat mencapai 9 juta ton dalam setahun. Di tahun 2021 PLN merencanakan uji coba dan implementasi di 17 lokasi.
tulis komentar anda