Sandiaga Uno Yakin Wisatawan Melonjak Usai Pandemi Lewat
Kamis, 28 Januari 2021 - 18:20 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Krearif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang dahsyat bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif, yakni keterlambatan dan keterpurukan ekonomi. ( Baca juga:Gaduh Soal Wisata Halal, Sandi Minta Jangan Terjebak pada Istilah )
Mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta itu membeberkan, ada lebih dari 90 juta orang yang menggantungkan hidup di sektor tersebut. Dan, saat ini kondisi industri pariwisata dan ekonomi kreatif masih dalam tahap survival atau bertahan belum revival atau bangkit.
Baca Juga: Geber Bauran EBT 50% di 2050, Menteri Siti Nurbaya Dorong Hutan Energi
"Maka itu saya ingin menggugah bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif ibaratnya anak yang menopang hidup keluarga. Namun lagi sakit makanya harus diberikan obat. Ada tiga hal yang harus kita hadapi. Nah ini ada survive, revive, dan try," ujar dia dalam webinar, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Gaduh Soal Wisata Halal, Sandi Minta Jangan Terjebak pada Istilah
Menurut dia, pariwisata dan ekonomi kreatif di 2020 anjlok sangat dalam mencapai 75%. Bahkan, wisata Nusantara hanya 30%. Akan tetapi, pihaknya, yakin setelah pandemi selesai, jumlah wisatawan akan melonjak.
"Jadi saya yakin badai berlalu dan setelah menahan badai kita harus siap menerjang peluang. Nah tahap revival ini penting untuk pulihkan ekonomi. 2021 kita masuk pemulihan. Dan ini berlanjut dengan kehati-hatian. Makanya angka Covid-19 perlu diperhatikan karena mustahil kami revive tanpa atasi aspek kesehatan," tuturnya.
Dia juga menambahkan, semua pihak harus membantu pemerintah dalam 3 hingga 6 bulan ke depan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. ( Baca juga:Sempat Terbang, Pesawat AirAsia Tujuan Tanjung Pandan Kembali ke Bandara Soetta )
"Keberhasilan menekan penyebaran Covid-19 akan membuka lapangan pekerjaan. Kita ingin kenaikan lapangan kerja 3% hingga 4% di pariwisata dan di ekonomi kreatif 2% hingga 3%," tandas dia.
Mantan Wakil Gubenur DKI Jakarta itu membeberkan, ada lebih dari 90 juta orang yang menggantungkan hidup di sektor tersebut. Dan, saat ini kondisi industri pariwisata dan ekonomi kreatif masih dalam tahap survival atau bertahan belum revival atau bangkit.
Baca Juga: Geber Bauran EBT 50% di 2050, Menteri Siti Nurbaya Dorong Hutan Energi
"Maka itu saya ingin menggugah bahwa industri pariwisata dan ekonomi kreatif ibaratnya anak yang menopang hidup keluarga. Namun lagi sakit makanya harus diberikan obat. Ada tiga hal yang harus kita hadapi. Nah ini ada survive, revive, dan try," ujar dia dalam webinar, Kamis (28/1/2021).
Baca Juga: Gaduh Soal Wisata Halal, Sandi Minta Jangan Terjebak pada Istilah
Menurut dia, pariwisata dan ekonomi kreatif di 2020 anjlok sangat dalam mencapai 75%. Bahkan, wisata Nusantara hanya 30%. Akan tetapi, pihaknya, yakin setelah pandemi selesai, jumlah wisatawan akan melonjak.
"Jadi saya yakin badai berlalu dan setelah menahan badai kita harus siap menerjang peluang. Nah tahap revival ini penting untuk pulihkan ekonomi. 2021 kita masuk pemulihan. Dan ini berlanjut dengan kehati-hatian. Makanya angka Covid-19 perlu diperhatikan karena mustahil kami revive tanpa atasi aspek kesehatan," tuturnya.
Dia juga menambahkan, semua pihak harus membantu pemerintah dalam 3 hingga 6 bulan ke depan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Tanah Air. ( Baca juga:Sempat Terbang, Pesawat AirAsia Tujuan Tanjung Pandan Kembali ke Bandara Soetta )
"Keberhasilan menekan penyebaran Covid-19 akan membuka lapangan pekerjaan. Kita ingin kenaikan lapangan kerja 3% hingga 4% di pariwisata dan di ekonomi kreatif 2% hingga 3%," tandas dia.
(uka)
tulis komentar anda