12 BUMN Bakal IPO, Tebak Siapa Saja?
Kamis, 04 Februari 2021 - 22:30 WIB
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membeberkan, ada beberapa sektor bisnis BUMN yang akan mencatatkan saham di pasar modal atau Initial Public Offering (IPO). Langkah itu sesuai dengan roadmap BUMN 2021-2023.
Erick sendiri belum membocorkan perseroan mana saja yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski begitu, tersiar kabar anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero), BUMN di sektor energi dan kesehatan yang akan melakukan IPO. Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, kemungkinan besar BUMN yang mencatatkan sahamnya adalah PT Pertamina (Persero) dan Telkom.
Anak usaha Pertamina sendiri dinilai akan melakukan ekspansi dengan menghimpun dana segar di pasar modal Indonesia. Tujuan Induk perseroan adalah membesarkan anak usaha agar lebih kompetitif. Langkah serupa akan juga diikuti anak usaha Telkom. Toto menyebut, IPO sendiri menjadi program yang dilakukan Kementerian BUMN yang akan menjadi alternatif pembiayaan yang cukup baik bagi perseroan plat merah.
"Saya kira ada beberapa prospek di anak usaha BUMN cukup baik, misalnya sekarang kita lihat di grup Telkom, mereka sedang prospek ekspansi tower di banyak tempat, jadi saya kira dia melakukan ekspansi dan memperoleh pendanaan dengan cara IPO. Pertamina juga, yang banyak anak perusahaan akan melakukan dana-dana investasi baru untuk pengembangan bisnis mereka," kata dia.
Baca Juga: Anak Usaha Pertamina IPO, Kinerja Makin Kinclong Apa Seret?
Pencatatan saham BUMN di capital market pun dinilai minim resiko meski kondisi masih dilanda pandemi Covid-19. Toto meyakini, momentum vaksinasi Covid-19 menjadi kesempatan bagi dunia usaha untuk melakukan pembaharuan kembali (restart). Pada saat pandemi sudah mulai dikendalikan melalui program vaksinasi, maka alternatif pengembangan pembiayaan perusahaan dapat diakses melalui capital market.
"Saya kira mereka harus mulai melakukan bisnis dan saya kira model yang bisa pengembangan untuk alternatif pembiayaan adalah dengan cara bagaimana mereka dapat akses pembiayaan di pasar modal," katanya.
Saat ini ada 28 BUMN yang sahamnya tercatat di BEI. Hanya saja memang masih ada 4 BUMN yang kinerja sahamnya belum sesuai harapan. Hal ini juga yang akan menjadi evaluasi Erick Thohir ke depannya. Sebelum berita ini dimuat MNC Portal berupaya mengkonfirmasi kepada pihak Kementerian BUMN ihwal kabar IPO anak usaha Telkom, BUMN Energi, dan Kesehatan.
Erick sendiri belum membocorkan perseroan mana saja yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Meski begitu, tersiar kabar anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero), BUMN di sektor energi dan kesehatan yang akan melakukan IPO. Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, kemungkinan besar BUMN yang mencatatkan sahamnya adalah PT Pertamina (Persero) dan Telkom.
Anak usaha Pertamina sendiri dinilai akan melakukan ekspansi dengan menghimpun dana segar di pasar modal Indonesia. Tujuan Induk perseroan adalah membesarkan anak usaha agar lebih kompetitif. Langkah serupa akan juga diikuti anak usaha Telkom. Toto menyebut, IPO sendiri menjadi program yang dilakukan Kementerian BUMN yang akan menjadi alternatif pembiayaan yang cukup baik bagi perseroan plat merah.
"Saya kira ada beberapa prospek di anak usaha BUMN cukup baik, misalnya sekarang kita lihat di grup Telkom, mereka sedang prospek ekspansi tower di banyak tempat, jadi saya kira dia melakukan ekspansi dan memperoleh pendanaan dengan cara IPO. Pertamina juga, yang banyak anak perusahaan akan melakukan dana-dana investasi baru untuk pengembangan bisnis mereka," kata dia.
Baca Juga: Anak Usaha Pertamina IPO, Kinerja Makin Kinclong Apa Seret?
Pencatatan saham BUMN di capital market pun dinilai minim resiko meski kondisi masih dilanda pandemi Covid-19. Toto meyakini, momentum vaksinasi Covid-19 menjadi kesempatan bagi dunia usaha untuk melakukan pembaharuan kembali (restart). Pada saat pandemi sudah mulai dikendalikan melalui program vaksinasi, maka alternatif pengembangan pembiayaan perusahaan dapat diakses melalui capital market.
"Saya kira mereka harus mulai melakukan bisnis dan saya kira model yang bisa pengembangan untuk alternatif pembiayaan adalah dengan cara bagaimana mereka dapat akses pembiayaan di pasar modal," katanya.
Saat ini ada 28 BUMN yang sahamnya tercatat di BEI. Hanya saja memang masih ada 4 BUMN yang kinerja sahamnya belum sesuai harapan. Hal ini juga yang akan menjadi evaluasi Erick Thohir ke depannya. Sebelum berita ini dimuat MNC Portal berupaya mengkonfirmasi kepada pihak Kementerian BUMN ihwal kabar IPO anak usaha Telkom, BUMN Energi, dan Kesehatan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda