Awas Skandal! Pengelolaan SWF Dana Abadi RI Harus Transparan
Jum'at, 05 Februari 2021 - 21:31 WIB
JAKARTA - Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal mendesak Lembaga Pengelola Investasi (LPI) harus mengedepankan transaparansi. Hal tersebut dianggap penting di tengah sorotan terhadap besarnya potensi skandal terhadap lembaga pengelola dana abadi RI (Sovereign Wealth Fund/SWF) tersebut.
"Transparansi penting karena untuk menunjukkan bahwa LPI untuk menarik investasi, membawa kepada peningkatan dan pengelolaan investasi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan ke depan," kata Faisal saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Menurut dia arah kebijakan dan tata kelola lembaga tersebut harus jelas begitu juga terkait dengan manfaat yang ditimbulkan. Pasalnya sspek keterbukaam dalam tata kelola investasi sangatlah penting begitu juga terkait profesionalisme jajaran top manajemen di luar kepentingan politik menjadi keharusan sehingga tidak melenceng dari cita-cita awal membangun infrastruktur.
Di satu sisi, Indonesia masih membutuhkan pembangunan infrastruktur yang masif karena cukup tertinggal dibandingkan negara-negara lain sehingga diharapkan mampu mendorong ekonomi jauh lebih meningkat. Pemerinta, imbuhnya harus berkaca dari skandal 1MDB (One Malaysia Development Berhad) SWF Malaysia. "Lembaga ini harus mampu meningkatkan ekonomi sehingga lapangan kerja meningkat. Jangan sampai hanya dimonopoli oleh sekelompok orang," tandasnya.
Tidak hanya itu, SWF harus memiliki grand desain strategi investasi yang tepat. Menurutnya jika tidak ada grand desain strategi investasi, nantinya investasi ini bisa ke mana-mana dan tidak memiliki arah yang jelas.
"Transparansi penting karena untuk menunjukkan bahwa LPI untuk menarik investasi, membawa kepada peningkatan dan pengelolaan investasi yang lebih baik sesuai dengan kebutuhan ke depan," kata Faisal saat dihubungi MNC Portal Indonesia, di Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Menurut dia arah kebijakan dan tata kelola lembaga tersebut harus jelas begitu juga terkait dengan manfaat yang ditimbulkan. Pasalnya sspek keterbukaam dalam tata kelola investasi sangatlah penting begitu juga terkait profesionalisme jajaran top manajemen di luar kepentingan politik menjadi keharusan sehingga tidak melenceng dari cita-cita awal membangun infrastruktur.
Di satu sisi, Indonesia masih membutuhkan pembangunan infrastruktur yang masif karena cukup tertinggal dibandingkan negara-negara lain sehingga diharapkan mampu mendorong ekonomi jauh lebih meningkat. Pemerinta, imbuhnya harus berkaca dari skandal 1MDB (One Malaysia Development Berhad) SWF Malaysia. "Lembaga ini harus mampu meningkatkan ekonomi sehingga lapangan kerja meningkat. Jangan sampai hanya dimonopoli oleh sekelompok orang," tandasnya.
Tidak hanya itu, SWF harus memiliki grand desain strategi investasi yang tepat. Menurutnya jika tidak ada grand desain strategi investasi, nantinya investasi ini bisa ke mana-mana dan tidak memiliki arah yang jelas.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda