Bio Farma: 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Tersedia Lusa
Selasa, 09 Februari 2021 - 19:14 WIB
JAKARTA - Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero) memastikan 13 juta dosis vaksin Covid-19 akan tersedia pada Kamis lusa, 11 Februari 2021. Bahan baku dari vaksin berasal dari produsen China, Sinovac.
Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, 13 juta vaksin itu total dari 13 batch yang ditargetkan akan dirampungkan pada Kamis mendatang. Saat ini perseroan baru menyesiakan 11 batch, di mana 1 batch berisi kurang lebih 950.000 dosis vaksin. Secara keseluruhan perseroan menargetkan 15 juta bulk atau bahan baku vaksin Sinovac.
"Per kemarin (Senin) memang sudah ada 11 batch dari 13 batch yang direncanakan dari bulk 15 juta dosis, 1 batch kurang lebih 950.000 dosis. Target selesai produksi untuk yang 13 batch pada tanggal 11 Februari," ujar Bambang saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (9/2/2021).
( )
Usai mencapai target, Bio Farma langsung melanjutkan produksi 10 juta dosis bulk yang didatangkan pada 2 Februari lalu. Di mana, terdiri dari 10 juta dosis bahan baku dan 1 juta dosis tambahan atau overfill. "Setelah itu kami akan proses yang kedatangan bulk ke 2 yang 10 juta dosis," katanya.
Bambang menuturkan, sebelum diproduksi menjadi produk jadi, vaksin Covid-19 harus melalui serangkaian uji mutu dan kontrol yang ketat yang dilakukan Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal itu untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
( )
Bahan baku vaksin yang diterima Indonesia pada dua pekan lalu merupakan bagian bahan baku yang didatangkan dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd., China, sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021. Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga Juli 2021.
Pengiriman itu dipercepat dari target pemerintah sebelumnya yang direncanakan pada November 2021. "Ini ada percepatan hingga Juli tahun ini," katanya.
Juru Bicara Bio Farma Bambang Heriyanto menyebut, 13 juta vaksin itu total dari 13 batch yang ditargetkan akan dirampungkan pada Kamis mendatang. Saat ini perseroan baru menyesiakan 11 batch, di mana 1 batch berisi kurang lebih 950.000 dosis vaksin. Secara keseluruhan perseroan menargetkan 15 juta bulk atau bahan baku vaksin Sinovac.
"Per kemarin (Senin) memang sudah ada 11 batch dari 13 batch yang direncanakan dari bulk 15 juta dosis, 1 batch kurang lebih 950.000 dosis. Target selesai produksi untuk yang 13 batch pada tanggal 11 Februari," ujar Bambang saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (9/2/2021).
( )
Usai mencapai target, Bio Farma langsung melanjutkan produksi 10 juta dosis bulk yang didatangkan pada 2 Februari lalu. Di mana, terdiri dari 10 juta dosis bahan baku dan 1 juta dosis tambahan atau overfill. "Setelah itu kami akan proses yang kedatangan bulk ke 2 yang 10 juta dosis," katanya.
Bambang menuturkan, sebelum diproduksi menjadi produk jadi, vaksin Covid-19 harus melalui serangkaian uji mutu dan kontrol yang ketat yang dilakukan Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hal itu untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
( )
Bahan baku vaksin yang diterima Indonesia pada dua pekan lalu merupakan bagian bahan baku yang didatangkan dari Sinovac Life Sciences Co. Ltd., China, sebanyak 140 juta dosis untuk tahun 2021. Pengirimannya akan dilakukan secara bertahap hingga Juli 2021.
Pengiriman itu dipercepat dari target pemerintah sebelumnya yang direncanakan pada November 2021. "Ini ada percepatan hingga Juli tahun ini," katanya.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda