Ciptakan Kedigdayaan Pangan, Mentan SYL Siapkan Jurus-Jurus Maut
Kamis, 04 Maret 2021 - 19:27 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) tengah menyiapkan sejumlah program utama pembangunan pertanian . Program-program ini ditujukan untuk mendukung ketahanan pangan , peningkatan daya saing, dan pertumbuhan ekonomi.
Program yang akan dijalankan adalah peningkatan ketersediaan pangan CB1, CB2, CB3, dan CB4. CB 1 dengan peningkatan kapasitas produksi pangan, CB2: diversifikasi pangan lokal, CB3; penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dan CB4; pengembangan pertanian modern. ( Baca juga:1,3 Juta CPNS dan PPPK Direkrut, Tjahjo Kumolo Kasih Rincian Kebutuhan Pusat hingga Daerah )
"Untuk CB1, peningkatan kapasitas produksi sedang dilakukan pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah seluas 164.598 hektare, dengan rincian intensifikasi 85.456 hektare dan ekstensifikasi 79.142 hektare," ujar SYL dalam Rapat Kerja Virtual dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta, Kamis(4/3/2021).
Selain itu, dilakukan perluasan areal tanam baru (PATB) seluas 250.000 hektare untuk padi, jagung, bawang merah, dan cabai di daerah defisit. "Juga peningkatan produksi gula, daging sapi, dan bawang putih untuk mengurangi impor," tambahnya.
Untuk CB2 pihaknya akan melakukan diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal yang berfokus pada satu komoditas utama. Pemanfaatan pangan lokal juga akan dilaksanakan secara masif meliputi ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum.
"Akan dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan dan marjinal melalui program Pekarangan Pangan Lestari(P2L) dan urban farming," ucap SYL.
Untuk CB3, yakni penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, SYL akan mendorong Menteri Dalam Negeri untuk mengakselerasi penguatan cadangan pangan pemerintah daerah. "Akan ada pengembangan LPM dan LPM berbasis Desa (LPMDes), juga penguatan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan," imbuhnya.
Untuk CB4 pengembangan pertanian modern, Kementan akan mengembangkan smart farming dan pemanfaatan screen house untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam, seperti cabai, bawang, dan komoditas bernilai tinggi. "Ditambah pengembangan food estate dan korporasi petani serta startup/petani milenial," ucap SYL. ( Baca juga:Golkar Gelar Rapimnas, Airlangga Akan Beri Penyataan Politik )
Dia juga menyebutkan bahwa ada gerakan tiga kali ekspor (gratieks). Ini dilakukan dengan meningkatkan volume ekspor melalui kerja sama dan investasi dengan pemda dan stakeholder terkait.
"Kami juga akan menambah ragam komoditas ekspor dalam bentuk olahan hasil pertanian, mendorong pertumbuhan eksportir baru melalui penumbuhan agropreneur, dan menambah mitra dagang luar negeri melalui kerja sama bilateral dan multilateral," pungkas SYL.
Program yang akan dijalankan adalah peningkatan ketersediaan pangan CB1, CB2, CB3, dan CB4. CB 1 dengan peningkatan kapasitas produksi pangan, CB2: diversifikasi pangan lokal, CB3; penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, dan CB4; pengembangan pertanian modern. ( Baca juga:1,3 Juta CPNS dan PPPK Direkrut, Tjahjo Kumolo Kasih Rincian Kebutuhan Pusat hingga Daerah )
"Untuk CB1, peningkatan kapasitas produksi sedang dilakukan pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah seluas 164.598 hektare, dengan rincian intensifikasi 85.456 hektare dan ekstensifikasi 79.142 hektare," ujar SYL dalam Rapat Kerja Virtual dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Jakarta, Kamis(4/3/2021).
Selain itu, dilakukan perluasan areal tanam baru (PATB) seluas 250.000 hektare untuk padi, jagung, bawang merah, dan cabai di daerah defisit. "Juga peningkatan produksi gula, daging sapi, dan bawang putih untuk mengurangi impor," tambahnya.
Untuk CB2 pihaknya akan melakukan diversifikasi pangan lokal berbasis kearifan lokal yang berfokus pada satu komoditas utama. Pemanfaatan pangan lokal juga akan dilaksanakan secara masif meliputi ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang, dan sorgum.
"Akan dilakukan pemanfaatan lahan pekarangan dan marjinal melalui program Pekarangan Pangan Lestari(P2L) dan urban farming," ucap SYL.
Untuk CB3, yakni penguatan cadangan dan sistem logistik pangan, SYL akan mendorong Menteri Dalam Negeri untuk mengakselerasi penguatan cadangan pangan pemerintah daerah. "Akan ada pengembangan LPM dan LPM berbasis Desa (LPMDes), juga penguatan sistem logistik pangan nasional untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan," imbuhnya.
Untuk CB4 pengembangan pertanian modern, Kementan akan mengembangkan smart farming dan pemanfaatan screen house untuk meningkatkan produksi komoditas hortikultura di luar musim tanam, seperti cabai, bawang, dan komoditas bernilai tinggi. "Ditambah pengembangan food estate dan korporasi petani serta startup/petani milenial," ucap SYL. ( Baca juga:Golkar Gelar Rapimnas, Airlangga Akan Beri Penyataan Politik )
Dia juga menyebutkan bahwa ada gerakan tiga kali ekspor (gratieks). Ini dilakukan dengan meningkatkan volume ekspor melalui kerja sama dan investasi dengan pemda dan stakeholder terkait.
"Kami juga akan menambah ragam komoditas ekspor dalam bentuk olahan hasil pertanian, mendorong pertumbuhan eksportir baru melalui penumbuhan agropreneur, dan menambah mitra dagang luar negeri melalui kerja sama bilateral dan multilateral," pungkas SYL.
(uka)
tulis komentar anda