Mentan SYL Gulirkan Bantuan Integrated Farming Berbasis Korporasi di Boyolali
Jum'at, 05 Maret 2021 - 18:37 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berkomitmen memperkuat pengembangan integrated farming berbasis korporasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah untuk meningkatkan perekonomian di tengah pandemi Covid-19. Dengan demikian, Boyolali diharapkan menjadi salah satu penggerak utama sektor pertanian di wilayah Jawa.
“Hari ini saya bersama Wakil Bupati Boyolali melakukan upaya optimasi semua lahan yang ada di Kabupaten Boyolali lebih khusus lahan 5.000 hektare (ha) yang kita konsentrasi membenahi mulai dari varietas benihnya, pupuk dan tentu obat obatan, serta pengendalian hama,” ujar SYL saat meninjau lahan pertanian di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/3/21).
(Baca juga:Jadikan Pertanian Tulang Punggung Bangsa Sesungguhnya)
Dia menjelaskan selain melakukan gerakan pengendalian hama, Kementan juga turut menggulirkan program padat karya seperti memperbaiki irigasi saluran-saluran atau gorong-gorong. Lahan eksisting juga akan dioptimalisasikan sehingga hasilnya lebih baik dan ini juga yang sedang dicoba Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk dikembangkan.
“Kedua masyarakat Boyolali tidak hanya hidup dari padi, jagung dan kacang-kacangan. Kita juga menurunkan di sini, di beberapa tempat rakyat harus bisa mengembangkan perkebunan kelapa di lahan-lahan yang ada,” sebutnya.
(Baca juga:Atasi Kendala Produksi Pertanian, Kementan Tambah Stok Pupuk Bersubsidi di Jawa Tengah)
Tak hanya itu, SYL menyebutkan Kementerian Pertanian (Kementan) juga menggulirkan tanaman jeruk. Tentunya ini menjadi peluang komoditi hortikultura untuk melakukan pendekatan sehingga kebiasaan masyarakat yang sebelumnya hanya satu komoditi untuk menghidupinya sekarang ada itik, jeruk dan lainnya dengan percontohan.
“Sandaran lain yang kita harapkan dilakukan kabupaten seluruh Indonesia terutama Boyolali ini adalah penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) yang memang Presiden Joko Widodo sudah siapkan untuk petani kita," katanya.
(Baca juga:19.433 Hektar Lahan Pertanian di Kabupaten Bekasi Disapu Banjir)
“Hari ini saya bersama Wakil Bupati Boyolali melakukan upaya optimasi semua lahan yang ada di Kabupaten Boyolali lebih khusus lahan 5.000 hektare (ha) yang kita konsentrasi membenahi mulai dari varietas benihnya, pupuk dan tentu obat obatan, serta pengendalian hama,” ujar SYL saat meninjau lahan pertanian di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (5/3/21).
(Baca juga:Jadikan Pertanian Tulang Punggung Bangsa Sesungguhnya)
Dia menjelaskan selain melakukan gerakan pengendalian hama, Kementan juga turut menggulirkan program padat karya seperti memperbaiki irigasi saluran-saluran atau gorong-gorong. Lahan eksisting juga akan dioptimalisasikan sehingga hasilnya lebih baik dan ini juga yang sedang dicoba Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali untuk dikembangkan.
“Kedua masyarakat Boyolali tidak hanya hidup dari padi, jagung dan kacang-kacangan. Kita juga menurunkan di sini, di beberapa tempat rakyat harus bisa mengembangkan perkebunan kelapa di lahan-lahan yang ada,” sebutnya.
(Baca juga:Atasi Kendala Produksi Pertanian, Kementan Tambah Stok Pupuk Bersubsidi di Jawa Tengah)
Tak hanya itu, SYL menyebutkan Kementerian Pertanian (Kementan) juga menggulirkan tanaman jeruk. Tentunya ini menjadi peluang komoditi hortikultura untuk melakukan pendekatan sehingga kebiasaan masyarakat yang sebelumnya hanya satu komoditi untuk menghidupinya sekarang ada itik, jeruk dan lainnya dengan percontohan.
“Sandaran lain yang kita harapkan dilakukan kabupaten seluruh Indonesia terutama Boyolali ini adalah penyerapan kredit usaha rakyat (KUR) yang memang Presiden Joko Widodo sudah siapkan untuk petani kita," katanya.
(Baca juga:19.433 Hektar Lahan Pertanian di Kabupaten Bekasi Disapu Banjir)
tulis komentar anda