Hasil Referendum Swiss Buka Jalan Ekspor CPO RI di Eropa
Selasa, 09 Maret 2021 - 14:39 WIB
Jerry juga meyakinkan bahwa kelapa sawit dari aspek lingkungan justru lebih efisien karena satu hektar kelapa sawit menghasilkan produk yang setara dengan hasil 6 hektar produk minyak nabati yang lain.
Hasil referendum mengenai IE-CEPA ini jelas memberikan harapan bagus buat pemahaman publik Swiss mengenai kelapa sawit dan semua produk Indoensia lainnya. Bagi Wamendag ini juga mengindikasikan niat baik dari kedua belah pihak dalam hal saling memahami pada kerja sama perdagangan.
IE-CEPA sendiri mencakup kesepakatan di bidang akses pasar perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, skema khusus untuk UMKM serta kerja sama dan pengembangan kapasitas.
Volume perdagangan Indonesia dan EFTA menunjukkan trend yang sangat positif. Pasalnya total nilai perdagangan Indonesia ke EFTA di tahun 2019-2020 mengalami peningkatan sebesar 92,62% yang sebelumnya hanya sebesar USD1,7 Miliar di tahun 2019 meningkat hingga mencapai USD3,3 Miliar di tahun 2020. Dengan pengesahan IE-CEPA diharapkan akan terjadi peningkatan yang lebih signifikan lagi.
Melalui IE-CEPA, Indonesia akan mendapatkan penghapusan 7.042 pos tarif Swiss dan Liechtenstein, 6.338 pos tarif Norwegia dan 8.100 pos tarif Islandia.
Selain itu, penerapan IE-CEPA ditargetkan juga akan meningkatkan investasi yang berdampak positif bagi Indonesia. Wamendag yakin bahwa IE-CEPA akan menjadi bagian dari visi Pemerintahan Jokowi untuk menjadikan ekspor dan investasi sebagai pilar utama ekonomi nasional.
“Kita optimis bahwa kontribusi ekspor yang saat ini baru mencapai 13% dari ekonomi nasional akan segera meningkat di tahun-tahun mendatang,” tandas Wamendag.
Hasil referendum mengenai IE-CEPA ini jelas memberikan harapan bagus buat pemahaman publik Swiss mengenai kelapa sawit dan semua produk Indoensia lainnya. Bagi Wamendag ini juga mengindikasikan niat baik dari kedua belah pihak dalam hal saling memahami pada kerja sama perdagangan.
IE-CEPA sendiri mencakup kesepakatan di bidang akses pasar perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, skema khusus untuk UMKM serta kerja sama dan pengembangan kapasitas.
Volume perdagangan Indonesia dan EFTA menunjukkan trend yang sangat positif. Pasalnya total nilai perdagangan Indonesia ke EFTA di tahun 2019-2020 mengalami peningkatan sebesar 92,62% yang sebelumnya hanya sebesar USD1,7 Miliar di tahun 2019 meningkat hingga mencapai USD3,3 Miliar di tahun 2020. Dengan pengesahan IE-CEPA diharapkan akan terjadi peningkatan yang lebih signifikan lagi.
Baca Juga
Melalui IE-CEPA, Indonesia akan mendapatkan penghapusan 7.042 pos tarif Swiss dan Liechtenstein, 6.338 pos tarif Norwegia dan 8.100 pos tarif Islandia.
Selain itu, penerapan IE-CEPA ditargetkan juga akan meningkatkan investasi yang berdampak positif bagi Indonesia. Wamendag yakin bahwa IE-CEPA akan menjadi bagian dari visi Pemerintahan Jokowi untuk menjadikan ekspor dan investasi sebagai pilar utama ekonomi nasional.
“Kita optimis bahwa kontribusi ekspor yang saat ini baru mencapai 13% dari ekonomi nasional akan segera meningkat di tahun-tahun mendatang,” tandas Wamendag.
(ind)
tulis komentar anda