Matangkan Pembukaan Pariwisata Bali, Menparekraf Jaring Aspirasi Seluruh Pelaku Parekraf
Rabu, 31 Maret 2021 - 13:38 WIB
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno kembali menjalin kolaborasi dengan seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Bali dalam rangka mematangkan persiapan pembukaan kembali pariwisata.
Usulan yang disampaikan para pelaku usaha parekraf tersebut disampaikannya sebagai dasar penyusunan sejumlah kebijakan yang akan disodorkan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) . Dengan demikian, pembukaan pariwisata Bali yang ditargetkan pada Juni-Juli 2021 mendatang memiliki landasan hukum yang diharapkan dapat dipatuhi seluruh pihak.
"Hari ini baru saja kita menyelesaikan satu program kolaborasi dengan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mewakili berbagai sektor, termasuk hotel dan restoran, taman rekreasi, pegiat lingkungan hidup dan digital nomad," ungkap Sandiaga Uno usai bertemu dengan para pelaku usaha di John Hardy Boutique & yang Gallery Seminyak, Badung, Bali pada Selasa (30/3/2021).
"Kami menerima banyak sekali masukan, rencananya masukan ini akan kita gunakan untuk mempersiapkan pembukaan Bali kembali yang ditargetkan bulan Juni dan Juli 2021 mendatang," tambahnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya terus menyiapkan seluruh aspek, berkaitan dengan travel corridor arrangement. Dirinya pun secara langsung telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk segera merampungkan travel corridor arrangement, sehingga dapat segera disahkan oleh Jokowi.
"Travel corridor sekarang masih dalam tahap finalisasi, semuanya dikoordinasi di bawah Ibu Menlu, dan kami melakukan penyiapan dari segi produk-produk wisata, penyiapan dari zona hijau (green zone), penyiapan daripada vaksinasi, terutama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Sandiaga Uno.
"Dan juga tentunya penyiapan daripada yang sangat terpenting, itu adalah keamanan dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata yang diidentifikasi sebagai zona hijau, seperti Nusa Dua, Ubud dan Sanur," jelasnya.
Usulan yang disampaikan para pelaku usaha parekraf tersebut disampaikannya sebagai dasar penyusunan sejumlah kebijakan yang akan disodorkan kepada presiden Joko Widodo (Jokowi) . Dengan demikian, pembukaan pariwisata Bali yang ditargetkan pada Juni-Juli 2021 mendatang memiliki landasan hukum yang diharapkan dapat dipatuhi seluruh pihak.
"Hari ini baru saja kita menyelesaikan satu program kolaborasi dengan para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang mewakili berbagai sektor, termasuk hotel dan restoran, taman rekreasi, pegiat lingkungan hidup dan digital nomad," ungkap Sandiaga Uno usai bertemu dengan para pelaku usaha di John Hardy Boutique & yang Gallery Seminyak, Badung, Bali pada Selasa (30/3/2021).
"Kami menerima banyak sekali masukan, rencananya masukan ini akan kita gunakan untuk mempersiapkan pembukaan Bali kembali yang ditargetkan bulan Juni dan Juli 2021 mendatang," tambahnya.
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya terus menyiapkan seluruh aspek, berkaitan dengan travel corridor arrangement. Dirinya pun secara langsung telah berkoordinasi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi untuk segera merampungkan travel corridor arrangement, sehingga dapat segera disahkan oleh Jokowi.
"Travel corridor sekarang masih dalam tahap finalisasi, semuanya dikoordinasi di bawah Ibu Menlu, dan kami melakukan penyiapan dari segi produk-produk wisata, penyiapan dari zona hijau (green zone), penyiapan daripada vaksinasi, terutama bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif," papar Sandiaga Uno.
"Dan juga tentunya penyiapan daripada yang sangat terpenting, itu adalah keamanan dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata yang diidentifikasi sebagai zona hijau, seperti Nusa Dua, Ubud dan Sanur," jelasnya.
Baca Juga
tulis komentar anda