Inflasi bulan Maret 2021 Diramal Tembus 0,15%
Kamis, 01 April 2021 - 10:05 WIB
JAKARTA - Inflasi pada bulan Maret 2021 diperkirakan akan berkisar 0,15% (month-on-month/mom) atau 1,43% (year-on-year/yoy). Angka ini meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,10% mom atau 1,38% yoy.
Pengamat ekonomi Josua Pardede mengatakan, peningkatan ini diperkirakan didorong oleh inflasi harga bergejolak yang terindikasi dari peningkatan harga beberapa komoditas pangan seperti antara lain cabai rawit (+9,72% mom), bawang putih (+8,11% mom), bawang merah (+3,70% mom), daging ayam (+1,02% mom), beras (+0,02% mom).
"Sementara itu, inflasi inti diperkirakan berkisar 0,13% mom atau 1,38% yoy, sejalan dengan melemahnya harga emas global serta konsumsi domestik yang belum menunjukkan pemulihan yang signifikan," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM berskala mikro yang diperluas menjadi 15 provinsi. Ke depan, inflasi berpotensi cenderung meningkat pada April dan Mei bertepatan dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri.
"Meskipun kenaikan inflasi pada Ramadan tahun ini juga diperkirakan terbatas mempertimbangkan keputusan pemerintah untuk kembali membatasi mudik lebaran," pungkasnya.
Pengamat ekonomi Josua Pardede mengatakan, peningkatan ini diperkirakan didorong oleh inflasi harga bergejolak yang terindikasi dari peningkatan harga beberapa komoditas pangan seperti antara lain cabai rawit (+9,72% mom), bawang putih (+8,11% mom), bawang merah (+3,70% mom), daging ayam (+1,02% mom), beras (+0,02% mom).
"Sementara itu, inflasi inti diperkirakan berkisar 0,13% mom atau 1,38% yoy, sejalan dengan melemahnya harga emas global serta konsumsi domestik yang belum menunjukkan pemulihan yang signifikan," kata Josua saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (1/4/2021).
Hal tersebut juga dipengaruhi oleh pemberlakuan PPKM berskala mikro yang diperluas menjadi 15 provinsi. Ke depan, inflasi berpotensi cenderung meningkat pada April dan Mei bertepatan dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri.
"Meskipun kenaikan inflasi pada Ramadan tahun ini juga diperkirakan terbatas mempertimbangkan keputusan pemerintah untuk kembali membatasi mudik lebaran," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda