Jasa Marga Raih Penghargaan Atas Tindakan Keselamatan dari Kemenhub
Senin, 12 April 2021 - 13:52 WIB
Road assesment melingkupi penilaian terhadap kondisi jalan serta sarana perlengkapan jalan di sepanjang jalan tol. Salah satu tujuannya untuk menekan angka kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas di jalan. Hasil dari road assessment menyimpulkan bahwa Jalan Tol Jagorawi dan Cipularang mencapai rating bintang 3.
Hasil penilaian dari road assessment menunjukkan Jasa Marga siap untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Selain itu juga siap mendukung target Global Road Safety Performance (GRSP) dan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan Indonesia 2011-2035.
(Baca juga:MNCTV Sabet Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik Jasa Marga)
Jasa Marga juga mendukung program Zero ODOL (Over Dimension Over Load) dengan mengembangkan sensor weigh in motion di sejumlah jembatan tol untuk mengendalikan kendaraan over load yang melintas di jalan tol selama 24 jam,” tambah Subakti.
Subakti menambahkan, peningkatan layanan lalu lintas lainnya juga mencakup pemasangan Smart CCTV yang saat ini dalam masa uji coba integrasi dengan Platform Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) milik Polda Metro Jaya. Alat ini digunakan untuk mendeteksi kendaraan yang melebihi batas kecepatan serta mengidentifikasi plat nomor kendaraan. “Kami juga memasang roller barrier yang dapat mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan,” katanya.
(Baca juga:Viral Video Bayar Tol Tanpa Setop, Jasa Marga Buka Suara)
Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengatakan, rakernis ini bertujuan agar pemerintah pusat dan daerah serta seluruh stakeholder bahu-membahu meningkatkan kinerja perhubungan darat. Melalui rakernis, lanjut Budi Karya, diharapkan akan terbangun sinergi yang lebih erat dan harmonis sehingga mempermudah kordinasi lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN dalam mengelola transportasi.
Menurut Budi Karya, transportasi merupakan sektor yang penting, terlebih memasuki masa mudik Lebaran ini. Peningkatan keamanan dan keselamatan membutuhkan dukungan dari stakeholder terkait.
“Kita harus terus mendukung pelaksanaan prokes di sektor transportasi, sekaligus meningkatkan penerapan teknologi dalam meningkatkan pelayanan transportasi,” ujar Budi Karya.
Hasil penilaian dari road assessment menunjukkan Jasa Marga siap untuk mendukung pencapaian pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Selain itu juga siap mendukung target Global Road Safety Performance (GRSP) dan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan Indonesia 2011-2035.
(Baca juga:MNCTV Sabet Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik Jasa Marga)
Jasa Marga juga mendukung program Zero ODOL (Over Dimension Over Load) dengan mengembangkan sensor weigh in motion di sejumlah jembatan tol untuk mengendalikan kendaraan over load yang melintas di jalan tol selama 24 jam,” tambah Subakti.
Subakti menambahkan, peningkatan layanan lalu lintas lainnya juga mencakup pemasangan Smart CCTV yang saat ini dalam masa uji coba integrasi dengan Platform Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) milik Polda Metro Jaya. Alat ini digunakan untuk mendeteksi kendaraan yang melebihi batas kecepatan serta mengidentifikasi plat nomor kendaraan. “Kami juga memasang roller barrier yang dapat mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan,” katanya.
(Baca juga:Viral Video Bayar Tol Tanpa Setop, Jasa Marga Buka Suara)
Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi dalam sambutannya mengatakan, rakernis ini bertujuan agar pemerintah pusat dan daerah serta seluruh stakeholder bahu-membahu meningkatkan kinerja perhubungan darat. Melalui rakernis, lanjut Budi Karya, diharapkan akan terbangun sinergi yang lebih erat dan harmonis sehingga mempermudah kordinasi lintas kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN dalam mengelola transportasi.
Menurut Budi Karya, transportasi merupakan sektor yang penting, terlebih memasuki masa mudik Lebaran ini. Peningkatan keamanan dan keselamatan membutuhkan dukungan dari stakeholder terkait.
“Kita harus terus mendukung pelaksanaan prokes di sektor transportasi, sekaligus meningkatkan penerapan teknologi dalam meningkatkan pelayanan transportasi,” ujar Budi Karya.
(dar)
tulis komentar anda