Memanas, Perdagangan Bursa Timah Tembus Rp2,4 Triliun pada Kuartal I
Rabu, 21 April 2021 - 20:41 WIB
Timah akan menjadi sangat vital bagi industri masa depan yang berporos pada renewable energy dan juga komputasi robotik yang menjadi fitur utama dan fokus pengembangan teknologi. Kebutuhan manusia yang semakin luas akan mengakselerasi kebutuhan teknologi pendukung serta produk teknologi yang keberlanjutan. Hal tersebut merupakan masa depan utilisasi timah dalam berbagai industri.
Kebutuhan akan timah akan sangat bergantung pada Indonesia yang merupakan salah satu pusat produksi dan eksportir timah terbesar ke pasar global. Pada Kuartal I 2021, kebutuhan global akan timah masih didominasi oleh pasar Asia dan Eropa.
( Baca juga: Yenny Wahid Apresiasi Respons Cepat Nadiem soal Kamus Sejarah )
Korea Selatan, Singapura, India, Taiwan, Belanda dan Jepang merupakan enam negara tujuan ekspor terbesar timah Indonesia. Negara tujuan ekspor tersebut merupakan negara-negara yang mendominasi industri elektronik dan manufaktur dan membutuhkan timah dalam skala besar untuk operasionalnya.
"Prospek permintaan yang meningkat dan keterbatasan pasokan timah akan menjadi fondasi kuat untuk harga timah dapat melanjutkan tren kenaikan pada 2021,” tutup Bambang.
Kebutuhan akan timah akan sangat bergantung pada Indonesia yang merupakan salah satu pusat produksi dan eksportir timah terbesar ke pasar global. Pada Kuartal I 2021, kebutuhan global akan timah masih didominasi oleh pasar Asia dan Eropa.
( Baca juga: Yenny Wahid Apresiasi Respons Cepat Nadiem soal Kamus Sejarah )
Korea Selatan, Singapura, India, Taiwan, Belanda dan Jepang merupakan enam negara tujuan ekspor terbesar timah Indonesia. Negara tujuan ekspor tersebut merupakan negara-negara yang mendominasi industri elektronik dan manufaktur dan membutuhkan timah dalam skala besar untuk operasionalnya.
"Prospek permintaan yang meningkat dan keterbatasan pasokan timah akan menjadi fondasi kuat untuk harga timah dapat melanjutkan tren kenaikan pada 2021,” tutup Bambang.
(uka)
tulis komentar anda