Masa Depan Batu Bara Indonesia di Tangan Biden

Jum'at, 23 April 2021 - 20:21 WIB
Ekspor batu bara Indonesia berkisar antara 70 sampai 80 persen dari total produksi, sisanya dijual di pasar domestik. Indonesia memiliki cadangan batu bara kualitas menengah dan rendah yang melimpah. Jenis batu bara ini dijual dengan harga kompetitif di pasar internasional.

Indonesia memiliki posisi geografis strategis untuk pasar raksasa negara-negara berkembang yaitu Cina dan India. Permintaan untuk batu bara kualitas rendah dari kedua negara ini telah naik tajam karena banyak pembangkit listrik bertenaga batu bara baru yang dibangun untuk mensuplai kebutuhan listrik penduduknya yang besar.

Pangsa pasar terbesar memang disumbang dari India dan China yang mencapai 50%-60% dari total ekspor batu bara nasional. Lalu, disusul negara kawasan Asia Tenggara yang mencapai 20%, diikuti Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan kumulatif sekitar 20%.



Adapun AS yang menempati peringkat ketiga penghasil batu bara di dunia hingga kini masih terbilang boros mengkonsumsi batu bara. Paman Sam berencana akan mengonsumsi lebih banyak batu bara sebagai bahan bakar pembangkit listrik pada tahun ini. Rencana itu bakal semakin mengerek permintaan dunia dan mendorong lebih tinggi harga.

Energy Information Agency mengatakan bahwa pembangkit listrik AS akan mengonsumsi setidaknya 16 persen lebih banyak batu bara pada tahun ini dibandingkan dengan 2020. Kemudian, AS akan meningkatkan permintaan setidaknya 3 persen lagi pada 2022. Peningkatan konsumsi batu bara oleh AS disebabkan oleh kenaikan harga gas alam dan sebagai salah satu proses pemulihan ekonomi dari pandemi Covid-19.
(ind)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More