PGN Optimalkan Gas Bumi Menuju Transisi Renewable Energy

Kamis, 29 April 2021 - 19:17 WIB
“Merupakan tanggung jawab besar bagi PGN dalam mengelola bisnis gas nasional untuk memenuhi kebutuhan gas domestik. LNG akan berperan semakin besar untuk menjaga kehandalan pasokan gas untuk konsumen di seluruh sektor,” ujar Syahrial.

PGN menerapkan konsep multisource dan multidestination untuk menjaga kehandalan. Konsep tersebut memudahkan konsumen gas mendapatkan gas dari PGN tanpa ketergantungan dengan sumber hulu tertentu

Bagi PGN, LNG retail termasuk ke dalam bisnis baru di mana akan dikembangkan penyediaan infrastruktrur dan asset-asset yang dibutuhkan. Mengingat di Indonesia banyak daerah yang belum terjangkau gas, sehingga dengan dengan pengembangan bisinis LNG akan mampu mencapai pelanggan-pelanggan potensial menggunakan virtual pipeline.

“Infrastruktur LNG di masa depan akan massif terutama dengan proyek penugasan Kepmen 13 di wilayah Indonesia Timur, serta mendukung program strategis perusahaan untuk dapat merambah di pasar LNG internasional,” ujar Syahrial.

Otimisme prospek yang positif demand gas dimasa transisi energi, Ketua Komisi VII DPR RI, Sugeng Suparwoto mendukung upaya-upaya eksplorasi dan pemanfaatan gas bumi. Cadangan gas bumi kurang lebih ada 43,6 TCF sehingga diharapkan mampu mengatasi krisis energi fosil yaitu minyak di masa depan.

Sepakat dengan Arcandra Tahar, gas bumi dapat menjadi perantara di masa transisi energi menuju renewable energy dan dapat menjadi peaker di saat-saat tertentu khususnya untuk pembangkit listrik. Selain itu, ada pertumbuhan LNG di tahun 2035 yang diperkirakan dari China, ASEAN, dan Asia Selatan (Bangladesh dan Pakistan).



Thailand sebagai salah satu negara dengan konsumsi gas cukup tinggi Asia Tenggara, kedepan demand LNG-nya juga akan meningkat. Disampaikan oleh Paramete Hoisungwan selaku Manager Internasional Business Strategy and Development Department PTT Public Company Limited, bahwa produksi gas domestik dan tambahan supply gas dari Myanmar di Thailand ke depan akan mengalami penurunan, sehingga membutuhkan pasokan tambahan LNG. Tren demand LNG terus meningkat sekitar 4500 – 5000 MMSCFD sampai tahun 2048.

“Pemerintah mendorong untuk meningkatkan supply gas dengan mengimpor LNG dan memberikan mandat kepada PTT untuk mengembangkan infrastruktur LNG Receiving Terminal dengan kapasitas sekitar 7,5 MTPA yang akan selesai pada 2022. Dengan begitu, diharapkan dapat memenuhi demand gas yang tinggi dan mendorong pengelolaan gas dan LNG yang baik untuk mendukung ekonomi,” ujar Paramete.
(nng)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More