Lepas Ekspor, Airlangga Hartarto: Tingkatkan Ekspor Florikultura, Penuhi Ceruk Pasar Dunia
Jum'at, 07 Mei 2021 - 13:04 WIB
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari-Maret 2021 mencapai USD48,90 miliar atau meningkat 17,11% dibanding periode yang sama tahun 2020.
Kinerja ekspor pada Maret 2021 mencapai USD18,35 miliar, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar USD18,64 miliar.
“Sektor pertanian telah memberikan kontribusi positif sebesar 2,15% di bulan Maret. Ekspor pertanian secara kumulatif pada Januari-Maret 2021 sebesar USD1,05 miliar, mengalami kenaikan sebesar 14,29% terhadap periode yang sama pada tahun 2020,” lanjut Airlangga.
Di sisi ekspor, nilai ekspor florikultura pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 nilai ekspor sebesar USD12,07 juta, tahun 2019 sebesar USD13,53 juta (naik 12,1%) dan pada tahun 2020 naik cukup signifikan menjadi sebesar USD19,98 juta.
Menko Airlangga Hartarto menyampaikan arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) bahwa inisiasi Closed Loop perlu terus dikembangkan terutama dalam rangka pengembangan kemitraan dari hulu ke hilir. Kemitraan Closed Loop perlu untuk meningkatkan produktivitas.
Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank terus memberikan dorongan berupa bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor bagi usaha berorientasi ekspor termasuk juga usaha rintisan ekspor dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar.
“Saya ucapkan apresiasi dan selamat atas keberhasilan Menteri Pertanian yang terus mendorong ekspor florikultura dari Indonesia,” ucapnya. Turut hadir dalam acara pelepasan ekspor florikultura antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Perwakilan Pemerintah Kota Bogor, dan Pimpinan DPRD Kabupaten Bogor.
Kinerja ekspor pada Maret 2021 mencapai USD18,35 miliar, tertinggi dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, hampir melampaui posisi tertinggi sejak Agustus 2011 yang saat itu nilai ekspornya sebesar USD18,64 miliar.
“Sektor pertanian telah memberikan kontribusi positif sebesar 2,15% di bulan Maret. Ekspor pertanian secara kumulatif pada Januari-Maret 2021 sebesar USD1,05 miliar, mengalami kenaikan sebesar 14,29% terhadap periode yang sama pada tahun 2020,” lanjut Airlangga.
Di sisi ekspor, nilai ekspor florikultura pada tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2018 nilai ekspor sebesar USD12,07 juta, tahun 2019 sebesar USD13,53 juta (naik 12,1%) dan pada tahun 2020 naik cukup signifikan menjadi sebesar USD19,98 juta.
Menko Airlangga Hartarto menyampaikan arahan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi pada acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) bahwa inisiasi Closed Loop perlu terus dikembangkan terutama dalam rangka pengembangan kemitraan dari hulu ke hilir. Kemitraan Closed Loop perlu untuk meningkatkan produktivitas.
Pemerintah akan terus memberikan dukungan kebijakan bagi pelaku usaha untuk melakukan ekspor. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Eximbank terus memberikan dorongan berupa bantuan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berorientasi Ekspor bagi usaha berorientasi ekspor termasuk juga usaha rintisan ekspor dengan maksimal omzet sebesar Rp50 miliar.
“Saya ucapkan apresiasi dan selamat atas keberhasilan Menteri Pertanian yang terus mendorong ekspor florikultura dari Indonesia,” ucapnya. Turut hadir dalam acara pelepasan ekspor florikultura antara lain Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Perwakilan Pemerintah Kota Bogor, dan Pimpinan DPRD Kabupaten Bogor.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda