Berwisata Aman Saat Lebaran
Senin, 10 Mei 2021 - 06:34 WIB
Ia melanjutkan, alternatif wisata lainnya yang dapat dilakukan masyarakat perkotaan yaitu mencari tempat atraksi yang dekat dengan huniannya. Misalnya, staycation dengan fasilitas menginap dan private pool. Pilihan lainnya yaitu berlibur di taman kota. Namun, objek tersebut harus disiapkan lebih dahulu oleh pengelola yakni menciptakan taman kota dengan konsep bubble park.
“Wisata itu soal feeling, relaxing. Jadi, masyarakat bisa mencari tempat-tempat yang dekat, atraksi-atraksi buatan yang dekat rumah. Kalau di kawasan perumahan real estate, biasanya ada sarana-sarana hiburan bagi mereka yang tinggal di sana,” tukas dia.
Daerah Siap Sambut Wisatawan
Sejumlah pemerintah daerah menyambut positif kebijakan pemerintah pusat tersebut. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyatakan akan membuka 68 destinasi wisata untuk dikunjungi warga.
“Keputusan pemerintah daerah tetap membuka destinasi pariwisata. Masyarakat bisa menyebar ke 68 destinasi yang di Banyuwangi meskipun berwisatanya dengan pengaturan-pengaturan yang ketat,” ujar M Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, kepada KORAN SINDO, Sabtu (8/5).
Keputusan Banyuwangi membuka seluruh objek wisatanya didasarkan pada beberapa pertimbangan. Salah satunya untuk mencegah kerumunan warga di tempat umum seperti mal, pasar, restoran, warung dan kafe, yang tetap buka.
“Maka detinasi wisata dibuka karena kami ingin memberikan ruang kepada masyarakat, ingin agar pikiran mereka fresh saat berkunjung ke destinasi meskipun sifatnya lokal. Berwisata bisa membuat imunnya meningkat,” kata Yanuarto.
Pengaturan ketat di destinasi siap diberlakukan. Selain menerapkan protokol kesehatan ketat, setiap destinasi juga hanya dibuka selama enam jam setiap harinya, yakni mulai pukul 09.00-15.00. Selain itu dilakukan pembatasan jumlah wisatawan di setiap destinasi. Dengan menerapkan sistem transaksi online, jumlah pengunjung bisa ditentukan melalui pemesanan tiket.
“Misalnya, untuk destinasi Pulau Merah, jika sudah ada 1.000 pemesanan tiket secara online, maka sudah seperti itu, tidak cetak tiket lagi karena memang sudah kita kunci maksimal segitu. Meski biasanya kapasitasnya 3.000 pengunjung,” ujarnya.
Wisatawan yang datang ke Banyuwangi juga dipastikan hanya untuk wistawan lokal. Ini sejalan dengan kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah pusat.
“Wisata itu soal feeling, relaxing. Jadi, masyarakat bisa mencari tempat-tempat yang dekat, atraksi-atraksi buatan yang dekat rumah. Kalau di kawasan perumahan real estate, biasanya ada sarana-sarana hiburan bagi mereka yang tinggal di sana,” tukas dia.
Daerah Siap Sambut Wisatawan
Sejumlah pemerintah daerah menyambut positif kebijakan pemerintah pusat tersebut. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyatakan akan membuka 68 destinasi wisata untuk dikunjungi warga.
“Keputusan pemerintah daerah tetap membuka destinasi pariwisata. Masyarakat bisa menyebar ke 68 destinasi yang di Banyuwangi meskipun berwisatanya dengan pengaturan-pengaturan yang ketat,” ujar M Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, kepada KORAN SINDO, Sabtu (8/5).
Keputusan Banyuwangi membuka seluruh objek wisatanya didasarkan pada beberapa pertimbangan. Salah satunya untuk mencegah kerumunan warga di tempat umum seperti mal, pasar, restoran, warung dan kafe, yang tetap buka.
“Maka detinasi wisata dibuka karena kami ingin memberikan ruang kepada masyarakat, ingin agar pikiran mereka fresh saat berkunjung ke destinasi meskipun sifatnya lokal. Berwisata bisa membuat imunnya meningkat,” kata Yanuarto.
Pengaturan ketat di destinasi siap diberlakukan. Selain menerapkan protokol kesehatan ketat, setiap destinasi juga hanya dibuka selama enam jam setiap harinya, yakni mulai pukul 09.00-15.00. Selain itu dilakukan pembatasan jumlah wisatawan di setiap destinasi. Dengan menerapkan sistem transaksi online, jumlah pengunjung bisa ditentukan melalui pemesanan tiket.
“Misalnya, untuk destinasi Pulau Merah, jika sudah ada 1.000 pemesanan tiket secara online, maka sudah seperti itu, tidak cetak tiket lagi karena memang sudah kita kunci maksimal segitu. Meski biasanya kapasitasnya 3.000 pengunjung,” ujarnya.
Wisatawan yang datang ke Banyuwangi juga dipastikan hanya untuk wistawan lokal. Ini sejalan dengan kebijakan larangan mudik yang diberlakukan pemerintah pusat.
tulis komentar anda