Suplai Listrik Pabrik Kaca Terbesar di Batang, PLN Kasih Harga Khusus
Sabtu, 22 Mei 2021 - 15:39 WIB
Ne-Hwan Kim menuturkan pabrik tersebut akan membuka lapangan pekerjaan bagi 1.300 orang. Selain itu pihaknya berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan di Indonesia guna berkontribusi pada ekonomi lokal.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyambut baik pembangunan pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Tentu ini baik bagi Jawa Tengah dalam rangka menciptakan lapangan kerja. Total investasi perusahaan itu mencapai Rp 5 triliun. Sebanyak 85 persen produk yang dihasilkan adalah produk ekspor, sehingga dipastikan bisa meningkatkan devisa," ungkapnya.
Ia menambahkan akan ada banyak lagi perusahaan yang datang, karena dari 450 hektare lahan yang sudah siap, semuanya sudah laku terjual habis.
Sebagai pelanggan pertama di KIT Batang, PLN juga memberikan harga khusus untuk PT KCC Glass Indonesia. Dengan begitu diharapkan akan semakin banyak perusahaan lain yang mengikuti untuk berinvestasi di KIT Batang.
"Ini sangat penting untuk meningkatkan investasi, tidak hanya untuk PLN tetapi untuk negara," pungkas Bob.
Senada dengan hal tersebut, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyambut baik pembangunan pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Tentu ini baik bagi Jawa Tengah dalam rangka menciptakan lapangan kerja. Total investasi perusahaan itu mencapai Rp 5 triliun. Sebanyak 85 persen produk yang dihasilkan adalah produk ekspor, sehingga dipastikan bisa meningkatkan devisa," ungkapnya.
Ia menambahkan akan ada banyak lagi perusahaan yang datang, karena dari 450 hektare lahan yang sudah siap, semuanya sudah laku terjual habis.
Sebagai pelanggan pertama di KIT Batang, PLN juga memberikan harga khusus untuk PT KCC Glass Indonesia. Dengan begitu diharapkan akan semakin banyak perusahaan lain yang mengikuti untuk berinvestasi di KIT Batang.
"Ini sangat penting untuk meningkatkan investasi, tidak hanya untuk PLN tetapi untuk negara," pungkas Bob.
(akr)
tulis komentar anda