Waswas dengan Aksi Mogok Mitra Gosend, Gojek Beri Penjelasan
Senin, 07 Juni 2021 - 17:30 WIB
JAKARTA - Perubahan insentif Gosend yang dinilai diputuskan secara sepihak akan memicu aksi protes . Para mitra driver Gojek , khususnya GoKilat (Gosend), disebut-sebut akan melakukan mogok beroperasi pada Selasa besok, 8 Juni 2021.
Rencananya, sesuai salah satu postingan di media sosial, aksi mogok kerja itu akan dilakukan di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Strategi yang digunakan adalah dengan off bid secara massal.
Baca juga:Jadi Ketua Umum Aftech, Pandu Sjahrir Optimistis Potensi Fintech di Indonesia
Menanggapi rencana itu, VP Corporate Communications Gojek, Audrey P. Petriny menjelaskan bahwa GoSend tidak mengubah skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver. Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif.
"Penyesuaian dilakukan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif," ujar Audrey dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Audrey menambahkan, kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi.
"GoSend juga memiliki berbagai program apresiasi bagi mitra dengan performa baik," kata dia.
Baca juga:Dikeluhkan Masyarakat, Kemenpan RB Evaluasi Seluruh Kantor Wilayah BPN
Selain itu, dia menyebut, GoSend terus meningkatkan jumlah permintaan pelanggan melalui berbagai program pemasaran, pengembangan teknologi dan inisiatif lainnya. Di samping itu terus menjaga dan meningkatkan standar layanan yang lebih baik, di antaranya skema pendapatan pokok yang dipertahankan, penyesuaian skema insentif, dan peningkatan program pemasaran.
"Maka daya saing GoSend akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat. Hal ini akan mendorong tingkat permintaan pelanggan (order) bagi para mitra driver dan memberikan peluang memperoleh pendapatan secara lebih berkesinambungan," ucapnya.
Rencananya, sesuai salah satu postingan di media sosial, aksi mogok kerja itu akan dilakukan di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Strategi yang digunakan adalah dengan off bid secara massal.
Baca juga:Jadi Ketua Umum Aftech, Pandu Sjahrir Optimistis Potensi Fintech di Indonesia
Menanggapi rencana itu, VP Corporate Communications Gojek, Audrey P. Petriny menjelaskan bahwa GoSend tidak mengubah skema pendapatan atau tarif pokok per jarak tempuh bagi mitra driver. Kebijakan penyesuaian hanya dilakukan terhadap skema insentif.
"Penyesuaian dilakukan untuk memberikan peluang yang lebih besar bagi lebih banyak mitra untuk dapat memperoleh insentif," ujar Audrey dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Audrey menambahkan, kebijakan ini merupakan langkah untuk lebih memeratakan jumlah mitra yang dapat memperoleh insentif tersebut, sehingga semakin banyak mitra yang berpeluang mendapatkan penghasilan tambahan di masa pemulihan pandemi.
"GoSend juga memiliki berbagai program apresiasi bagi mitra dengan performa baik," kata dia.
Baca juga:Dikeluhkan Masyarakat, Kemenpan RB Evaluasi Seluruh Kantor Wilayah BPN
Selain itu, dia menyebut, GoSend terus meningkatkan jumlah permintaan pelanggan melalui berbagai program pemasaran, pengembangan teknologi dan inisiatif lainnya. Di samping itu terus menjaga dan meningkatkan standar layanan yang lebih baik, di antaranya skema pendapatan pokok yang dipertahankan, penyesuaian skema insentif, dan peningkatan program pemasaran.
"Maka daya saing GoSend akan terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat. Hal ini akan mendorong tingkat permintaan pelanggan (order) bagi para mitra driver dan memberikan peluang memperoleh pendapatan secara lebih berkesinambungan," ucapnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda