Gawat! Sri Mulyani Bilang Dampak Perubahan Iklim Lebih Dahsyat dari Covid-19
Jum'at, 11 Juni 2021 - 13:59 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan, perubahan iklim merupakan ancaman besar yang bisa melebihi dampak pandemi Covid-19 . Hal ini dikarenakan, perubahan iklim bisa menyebabkan banyaknya bencana alam di beberapa negara serta bisa membahayakan ekonomi Indonesia
"Dampak climate change akan dahsyat dari Covid-19 dan setiap negara harus menyiapkan dan berkontribusi. Salah satu studi adalah climate change saat ini mereset kesenjangan emisi," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (11/6/2021).
Kata dia, dunia tengah dihadapkan pada dua bencana sekaligus, yakni pandemi Covid-19 dan risiko perubahan iklim. Semua negara juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk menangani persoalan tersebut karena dampak perubahan iklim tidak mengenal batas negara.
"Ini sama kayak Covid-19 yang mana juga wara wiri di setiap negara, begitu juga climate change," jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP) tentang suhu bumi saat ini yang meningkat 1,1 derajat celcius dibandingkan dengan kondisi pra-industrialisasi dan meningkat 3,2 derajat celcius pada 2020.
Di Indonesia, dampak suhu yang lebih hangat itu misalnya terlihat dari meningkatnya permukaan air laut karena es di kawasan kutub terus mencair. "Konsekuensinya luar biasa, yaitu di berbagai belahan dunia kita melihat fenomena yang katastropikal," tandasnya.
"Dampak climate change akan dahsyat dari Covid-19 dan setiap negara harus menyiapkan dan berkontribusi. Salah satu studi adalah climate change saat ini mereset kesenjangan emisi," kata Menkeu Sri Mulyani dalam video virtual, Jumat (11/6/2021).
Kata dia, dunia tengah dihadapkan pada dua bencana sekaligus, yakni pandemi Covid-19 dan risiko perubahan iklim. Semua negara juga memiliki tanggung jawab yang sama untuk menangani persoalan tersebut karena dampak perubahan iklim tidak mengenal batas negara.
"Ini sama kayak Covid-19 yang mana juga wara wiri di setiap negara, begitu juga climate change," jelasnya.
Dia menambahkan, berdasarkan program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Environment Programme/UNEP) tentang suhu bumi saat ini yang meningkat 1,1 derajat celcius dibandingkan dengan kondisi pra-industrialisasi dan meningkat 3,2 derajat celcius pada 2020.
Di Indonesia, dampak suhu yang lebih hangat itu misalnya terlihat dari meningkatnya permukaan air laut karena es di kawasan kutub terus mencair. "Konsekuensinya luar biasa, yaitu di berbagai belahan dunia kita melihat fenomena yang katastropikal," tandasnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda