Beneran Nih Biaya Sertifikasi TKDN Produk Alkes Gratis? Cek!
Selasa, 15 Juni 2021 - 14:32 WIB
JAKARTA - Kementerian Perindustrian terus mendorong optimalisasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam pengadaan alat kesehatan. Targetnya, ada sekitar 9.000 produk baru alkes yang ditargetkan memiliki sertifikat TKDN di atas 1 persen hingga beberapa tahun ke depan.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan bahwa upaya tersebut sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Sejauh ini ada 79 produk prioritas alkes di dalam negeri yang dimanfaatkan untuk belanja APBN dalam bidang kesehatan.
Di antaranya, Hospital Bed Hydraulic yang memiliki TKDN 36,34 persen, Hospital Bed Electric yang memiliki TKDN 29,88-49,73 persen, Arm Sling, Tensimeter, Infusion Pump, EKG, dan banyak lainnya. Dari ke-79 produk prioritas ini, kata dia, masih ada beberapa produk yang belum punya TKDN.
Dalam upaya menigkatkan TKDN, kata diam Kemenperin akan memberikan fasilitas sertifikasi gratis penerapan produk lokal. Pihaknya optimistis dapat menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo agar industri alat kesehatan bisa lebih mandiri dengan menerapkan bahan dari dalam negeri.
Hal itu guna memperkuat daya saing industri nasional, salah satunya dengan melakukan reformasi secara besar-besaran. "Subitusi impor harus didorong Kementerian Perindustrian udah di launch melalui program impor sebesar 35% pda tahun 2022 baik sektor kesehatan maupun obat-obatan," tandas dia.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan bahwa upaya tersebut sejalan dengan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri nasional. Sejauh ini ada 79 produk prioritas alkes di dalam negeri yang dimanfaatkan untuk belanja APBN dalam bidang kesehatan.
Di antaranya, Hospital Bed Hydraulic yang memiliki TKDN 36,34 persen, Hospital Bed Electric yang memiliki TKDN 29,88-49,73 persen, Arm Sling, Tensimeter, Infusion Pump, EKG, dan banyak lainnya. Dari ke-79 produk prioritas ini, kata dia, masih ada beberapa produk yang belum punya TKDN.
Dalam upaya menigkatkan TKDN, kata diam Kemenperin akan memberikan fasilitas sertifikasi gratis penerapan produk lokal. Pihaknya optimistis dapat menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo agar industri alat kesehatan bisa lebih mandiri dengan menerapkan bahan dari dalam negeri.
Hal itu guna memperkuat daya saing industri nasional, salah satunya dengan melakukan reformasi secara besar-besaran. "Subitusi impor harus didorong Kementerian Perindustrian udah di launch melalui program impor sebesar 35% pda tahun 2022 baik sektor kesehatan maupun obat-obatan," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda