Erick Minta Persetujuan Dewan untuk Suntik BTN Rp2 Triliun
Kamis, 08 Juli 2021 - 15:08 WIB
JAKARTA - Untuk mendongkrak kinerja PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN , pemerintah mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) untuk tahun anggaran 2022. Besaran dana yang diusulkan Rp2 triliun.
Baca juga:Gagal Atasi COVID-19, 12 Menteri India Mundur Sekaligus
Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, suntikan dana negara itu nantinya digunakan untuk meningkatkan Tier I Capital dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR).
Selain BTN, pemegang saham juga mengusulkan PMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, atau BNI tahun depan sebesar Rp7 triliun. Erick mencatat, dana digunakan emiten untuk mengembangkan bisnis dan penguatan modal guna meningkatkan modal tier I dan CAR.
"BNI ini ada pengembangan bisnis, saya rasa nanti para wamen (Wakil Menteri) bisa menjelaskan hal ini," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (8/7/2021).
Untuk 2021, pemegang saham pun mengusulkan PMN tambahan untuk tiga BUMN sebesar Rp33,9 triliun. Adapun ketiga perusahaan pelat merah itu adalah PT Waskita Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Hutama Karya (Persero) atau HK.
Baca juga:4 Polisi Bersitegang dengan Paspampres di Pos PPKM Darurat Jakbar Diperiksa Propam Polda Metro
Erick mencatatkan, Waskita Karya membutuhkan dana segar senilai Rp7,9 triliun, KAI Rp7 triliun, sementara Hutama Karya sebesar Rp19 triliun.
Baca juga:Gagal Atasi COVID-19, 12 Menteri India Mundur Sekaligus
Saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, suntikan dana negara itu nantinya digunakan untuk meningkatkan Tier I Capital dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR).
Selain BTN, pemegang saham juga mengusulkan PMN PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, atau BNI tahun depan sebesar Rp7 triliun. Erick mencatat, dana digunakan emiten untuk mengembangkan bisnis dan penguatan modal guna meningkatkan modal tier I dan CAR.
"BNI ini ada pengembangan bisnis, saya rasa nanti para wamen (Wakil Menteri) bisa menjelaskan hal ini," ujar Erick dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR, Kamis (8/7/2021).
Untuk 2021, pemegang saham pun mengusulkan PMN tambahan untuk tiga BUMN sebesar Rp33,9 triliun. Adapun ketiga perusahaan pelat merah itu adalah PT Waskita Karya (Persero), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, dan PT Hutama Karya (Persero) atau HK.
Baca juga:4 Polisi Bersitegang dengan Paspampres di Pos PPKM Darurat Jakbar Diperiksa Propam Polda Metro
Erick mencatatkan, Waskita Karya membutuhkan dana segar senilai Rp7,9 triliun, KAI Rp7 triliun, sementara Hutama Karya sebesar Rp19 triliun.
(uka)
tulis komentar anda