Tren Peningkatan Ekspor, Garuda Optimalkan Bisnis Kargo
Jum'at, 16 Juli 2021 - 11:46 WIB
Sebagai catatan, dalam laporan keuangan tahun buku 2020, Garuda Indonesia mencatatkan pendapatan usaha sebesar USD1,4 miliar yang ditunjang oleh pendapatan penerbangan berjadwal sebesar USD1,2 miliar, pendapatan penerbangan tidak berjadwal USD77 juta, dan lini pendapatan lainnya sebesar USD214 juta.
Maskapai pelat merah juga mencatatkan penurunan beban operasional penerbangan sebesar 35,13% menjadi USD1,6 miliar dibandingkan tahun 2019 yang sebesar USD2,5 miliar.
Hal tersebut turut ditunjang oleh langkah strategis efisiensi biaya, yang salah satunya melalui upaya renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya operasional penunjang lainnya yang saat ini terus dioptimalkan oleh Perusahaan.
"Melalui upaya tersebut, saat ini Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan beban biaya operasional hingga USD15 juta per bulannya," sebut dia.
Lebih lanjut, Irfan menyatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan pelaku sektor industri penerbangan tentang makna penting upaya akseleratif dan resiliensi dalam menghasilkan evolusi bisnis yang berkesinambungan.
"Berbagai langkah strategis pemulihan kinerja terus kami jalankan hingga kini, antara lain melalui konsolidasi operasi guna mendorong efisiensi serta menunjang business continuity perusahaan di tengah kondisi makro yang penuh tantangan dan pasar yang semakin kompetitif," tuturnya.
Di samping itu, imbuhnya, perusahaan juga tengah merampungkan program restrukturisasi secara menyeluruh terhadap kinerja usaha, yang akan dilakukan secara bertahap dan terukur dengan mengedepankan komitmen keberlangsungan usaha. "Garuda Indonesia optimistis dapat semakin agile dan adaptif dalam menjawab tantangan industri penerbangan ke depannya," pungkasnya.
Maskapai pelat merah juga mencatatkan penurunan beban operasional penerbangan sebesar 35,13% menjadi USD1,6 miliar dibandingkan tahun 2019 yang sebesar USD2,5 miliar.
Hal tersebut turut ditunjang oleh langkah strategis efisiensi biaya, yang salah satunya melalui upaya renegosiasi sewa pesawat maupun efisiensi biaya operasional penunjang lainnya yang saat ini terus dioptimalkan oleh Perusahaan.
"Melalui upaya tersebut, saat ini Garuda Indonesia berhasil melakukan penghematan beban biaya operasional hingga USD15 juta per bulannya," sebut dia.
Baca Juga
Lebih lanjut, Irfan menyatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan pelaku sektor industri penerbangan tentang makna penting upaya akseleratif dan resiliensi dalam menghasilkan evolusi bisnis yang berkesinambungan.
"Berbagai langkah strategis pemulihan kinerja terus kami jalankan hingga kini, antara lain melalui konsolidasi operasi guna mendorong efisiensi serta menunjang business continuity perusahaan di tengah kondisi makro yang penuh tantangan dan pasar yang semakin kompetitif," tuturnya.
Di samping itu, imbuhnya, perusahaan juga tengah merampungkan program restrukturisasi secara menyeluruh terhadap kinerja usaha, yang akan dilakukan secara bertahap dan terukur dengan mengedepankan komitmen keberlangsungan usaha. "Garuda Indonesia optimistis dapat semakin agile dan adaptif dalam menjawab tantangan industri penerbangan ke depannya," pungkasnya.
(ind)
tulis komentar anda