Hadapi Varian Baru Covid-19 yang Bisa Muncul, Menkes Budi: Teruskan Saja Prokesnya
Senin, 19 Juli 2021 - 23:30 WIB
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau agar masyarakat tidak perlu takut terhadap kemungkinan varian baru Covid-19 yang dinilai bisa muncul dan mengancam Indonesia di kemudian hari.
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia baru saja merilis kemungkinan munculnya varian baru Covid-19. Data tersebut dikutip oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mencatat Indonesia masih menjadi salah satu negara yang terancam dengan kehadiran virus tersebut, sebab tingkat penularan virus jauh lebih cepat.
Baca juga:Rekrutmen Kowad, KSAD Andika Rapat dengan Pangdam se-Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, masyarakat perlu meningkatkan penerapan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
"Gimana caranya menghadapi varian baru? Gak usah khawatir, teman-teman teruskan saja prokes-nya pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak, sama kok," ujar Budi saat ditemui di kawasan Asrama Haji, Pondok Gede, Senin (19/7/2021).
Kemenkes memastikan, semua varian baru Covid-19 bisa dideteksi dengan alat pendeteksi di Indonesia. Bahkan, cara pengobatannya sama dengan metode yang digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi Covid-19 varian saat ini.
Baca juga:Abu Janda Sembuh dari Covid-19: Saya Hampir Mati Bisa Selamat
"Treatmentnya sampai sekarang masih sama dan vaksin juga masih bisa melindungi dari varian baru tersebut," katanya.
Mantan Wakil Menteri BUMN itu pun menegaskan tidak semua varian baru Covid-19 berbahaya bagi masyarakat. Hampir 1.000 varian baru yang sudah dirilis WHO, hanya empat jenis virus yang dikategorikan berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Jadi varian pertama di wuhan sampai sekarang sudah mendekati 1.000 varian baru sebenarnya. Tapi tidak semua varian baru itu berbahaya, yang berbahaya ada empat, ya ini sekarang sama WHO dibilang alpha, beta, delta," tutur dia.
World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia baru saja merilis kemungkinan munculnya varian baru Covid-19. Data tersebut dikutip oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut mencatat Indonesia masih menjadi salah satu negara yang terancam dengan kehadiran virus tersebut, sebab tingkat penularan virus jauh lebih cepat.
Baca juga:Rekrutmen Kowad, KSAD Andika Rapat dengan Pangdam se-Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, masyarakat perlu meningkatkan penerapan protokol kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak.
"Gimana caranya menghadapi varian baru? Gak usah khawatir, teman-teman teruskan saja prokes-nya pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak, sama kok," ujar Budi saat ditemui di kawasan Asrama Haji, Pondok Gede, Senin (19/7/2021).
Kemenkes memastikan, semua varian baru Covid-19 bisa dideteksi dengan alat pendeteksi di Indonesia. Bahkan, cara pengobatannya sama dengan metode yang digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi Covid-19 varian saat ini.
Baca juga:Abu Janda Sembuh dari Covid-19: Saya Hampir Mati Bisa Selamat
"Treatmentnya sampai sekarang masih sama dan vaksin juga masih bisa melindungi dari varian baru tersebut," katanya.
Mantan Wakil Menteri BUMN itu pun menegaskan tidak semua varian baru Covid-19 berbahaya bagi masyarakat. Hampir 1.000 varian baru yang sudah dirilis WHO, hanya empat jenis virus yang dikategorikan berbahaya bagi kesehatan manusia.
"Jadi varian pertama di wuhan sampai sekarang sudah mendekati 1.000 varian baru sebenarnya. Tapi tidak semua varian baru itu berbahaya, yang berbahaya ada empat, ya ini sekarang sama WHO dibilang alpha, beta, delta," tutur dia.
(uka)
tulis komentar anda