Pedagang Pasar Dinoyo di Malang Mulai Jualan Online Dibantu BRI
Jum'at, 29 Mei 2020 - 16:09 WIB
MALANG - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memfasilitasi para pedagang pasar tradisional Dinoyo Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk berdagang secara online, melalui konsep Pasar Online Tradisional. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan kembali perekenonomian nasional di masa new normal.
Pasar Dinoyo tercatat memilik 800 pedagang dan tergolong pasar tradisional yang besar dan lengkap di Kota Malang. Para pedagang umumnya menjual sembako, pakaian, dan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat, selain kebutuhan rumah tangga, juga merupakan pemasok kebutuhan hotel-hotel dan restaurant di sekitar Malang.
Kepala Pengelola Pasar Dinoyo, Jufri Naz (48) mengungkapkan, sejak pemerintah memberlakukan aturan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran virus korona, aktivitas jual beli di Pasar Dinoyo mengalami penurunan yang signifikan. “Kami sebagai manajemen dan pengelola pasar mencoba mencari alternatif lain supaya pasar tetap hidup, pedagang tetap berdagang,” ungkap Jufri.
Untuk itu, pengelola pasar bekerjasama dengan BRI dalam penyediaan website: s.id/pasardinoyosebagai media penjualan online para pedagang pasar. Website pasar tersebut menyediakan berbagai macam informasi terkait jenis-jenis barang yang dijual dan cara pemesanan barang di Pasar Dinoyo.
Saat ini, tercatat sebanyak 170 pedagang yang sudah bergabung dalam pasar online tradisional. Sosialisasi dan promosi terus dilakukan pengelola pasar untuk bisa mengajak semua pedagang di Pasar Dinoyo bisa berdagang online.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin barang diantar hingga ke konsumen, pengelola Pasar membantu menyediakan kurir yang telah diberikan pelatihan. Untuk para kurir sendiri, pengelola pasar memberdayakan para tukang ojek yang berada di sekitar pasar, sehingga juga membantu meningkatkan pendapatan mereka di tengah pandemi.
Barang yang telah dipesan konsumen akan diantarkan langsung oleh kurir baik dengan menggunakan motor ataupun kendaraan roda tiga. Dalam penjualan barang, pengelola pasar menggunakan konsep Payment on Delivery (POD),yaitu pembayaran akan dilakukan setelah barang sampai ke tangan konsumen.
“Kami melengkapi para kurir dengan alat EDC, sehingga mereka dapat menerima pembayaran dengan kartu Bank. Selain itu, Kami juga memberikan seragam khusus untuk mereka sehingga konsumen dapat mengenali kurir resmi pasar sekaligus memberi rasa nyaman bagi pembeli,” tegas Jufri.
Pasar Dinoyo tercatat memilik 800 pedagang dan tergolong pasar tradisional yang besar dan lengkap di Kota Malang. Para pedagang umumnya menjual sembako, pakaian, dan berbagai macam barang kebutuhan masyarakat, selain kebutuhan rumah tangga, juga merupakan pemasok kebutuhan hotel-hotel dan restaurant di sekitar Malang.
Kepala Pengelola Pasar Dinoyo, Jufri Naz (48) mengungkapkan, sejak pemerintah memberlakukan aturan physical distancing untuk memutus rantai penyebaran virus korona, aktivitas jual beli di Pasar Dinoyo mengalami penurunan yang signifikan. “Kami sebagai manajemen dan pengelola pasar mencoba mencari alternatif lain supaya pasar tetap hidup, pedagang tetap berdagang,” ungkap Jufri.
Untuk itu, pengelola pasar bekerjasama dengan BRI dalam penyediaan website: s.id/pasardinoyosebagai media penjualan online para pedagang pasar. Website pasar tersebut menyediakan berbagai macam informasi terkait jenis-jenis barang yang dijual dan cara pemesanan barang di Pasar Dinoyo.
Saat ini, tercatat sebanyak 170 pedagang yang sudah bergabung dalam pasar online tradisional. Sosialisasi dan promosi terus dilakukan pengelola pasar untuk bisa mengajak semua pedagang di Pasar Dinoyo bisa berdagang online.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan menjamin barang diantar hingga ke konsumen, pengelola Pasar membantu menyediakan kurir yang telah diberikan pelatihan. Untuk para kurir sendiri, pengelola pasar memberdayakan para tukang ojek yang berada di sekitar pasar, sehingga juga membantu meningkatkan pendapatan mereka di tengah pandemi.
Barang yang telah dipesan konsumen akan diantarkan langsung oleh kurir baik dengan menggunakan motor ataupun kendaraan roda tiga. Dalam penjualan barang, pengelola pasar menggunakan konsep Payment on Delivery (POD),yaitu pembayaran akan dilakukan setelah barang sampai ke tangan konsumen.
“Kami melengkapi para kurir dengan alat EDC, sehingga mereka dapat menerima pembayaran dengan kartu Bank. Selain itu, Kami juga memberikan seragam khusus untuk mereka sehingga konsumen dapat mengenali kurir resmi pasar sekaligus memberi rasa nyaman bagi pembeli,” tegas Jufri.
(akr)
tulis komentar anda