Ekonomi Karut Marut, Warga Afghanistan: Tuhan Tolong Kami...

Senin, 23 Agustus 2021 - 08:40 WIB
Sejumlah bahan seperti tepung, minyak, dan beras telah naik 10-20% dari harga wajar beberapa hari terakhir. Bank-bank yang masih tutup, membuat banyak orang tidak dapat mengakses tabungan mereka. Tutupnya kantor Western Union, membuat pengiriman uang dari luar negeri juga terhambat.

Kesulitan ekonomi juga memukul kelas menengah di sejumlah kota lain. "Ada beberapa toko makanan yang buka, tetapi semua pasar tutup," kata seorang mantan pegawai pemerintah.

Di sisi lain, lalu lintas kota telah dimulai kembali di wilayah perbatasan Pakistan. Namun, kondisi kekeringan dan kelaparan memperburuk keadaan, yang mendorong ribuan warga di kota tinggal di tenda-tenda dan tempat penampungan sementara.

Situasi bertambah rumit, saat solidaritas bantuan internasional menunda penerbangan komersial ke Afghanistan yang diumumkan pada Minggu (22/8/2021). Artinya tidak ada cara mengirimkan pasokan obat-obatan dan aneka bantuan lainnya.

"Semuanya sudah selesai. Tidak hanya pemerintah saja yang jatuh, ribuan orang seperti saya yang hidupnya bergantung pada gaji bulanan sekitar 15.000 afghanis (USD200) juga ikut terpuruk," kata seorang pegawai pemerintah yang tidak mau disebutkan namanya.



Seminggu sejak Taliban berkuasa, ribuan orang terlihat berkerumun di luar pintu masuk bandara dan berharap ada pihak eksternal yang dapat memberikan tumpangan bagi mereka untuk keluar dari lokasi konflik.

Berebut kursi penerbangan hingga kekacauan di jalanan memberikan gambaran betapa runyamnya kondisi negara tersebut sejak pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang didukung negara-negara Barat itu runtuh.

"Kami sudah terlilit utang karena pemerintah belum membayar gaji kami selama dua bulan terakhir. Ibu saya yang sudah lanjut usia sakit, dia membutuhkan obat, dan anak-anak serta keluarga saya membutuhkan makanan. Tuhan tolong kami!" serunya memohon pertolongan.
(ind)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More