BukuWarung Akselerasi UMKM dan Output Perekonomian Indonesia hingga Rp32,86 Triliun
Senin, 22 November 2021 - 15:08 WIB
Adanya pencatatan pembukuan yang lebih baik menjadikan UMKM tersebut memiliki nilai lebih untuk mengajukan pendanaan sehingga mendorong kredit UMKM sebesar Rp1,14 triliun.
Temuan-temuan itu merupakan rumusan berdasarkan penelitian INDEF yang berlangsung selama 1 September-15 November 2021. Metode penelitian menggabungkan desk study melalui jurnal, laporan lembaga dan dokumen-dokumen lain dengan sumber yang relevan dan kredibel, serta in-depth interview dengan pengguna BukuWarung dan analisis input output.
Menanggapi hasil studi INDEF tersebut, Ika Paramita selaku Head of Marketing BukuWarung mengekspresikan kebanggaannya. UMKM menjadi fokus BukuWarung mengingat peran krusialnya terhadap perekonomian Indonesia. Hasil studi bersama INDEF ini membuktikan bahwa BukuWarung telah berada pada jalur dan arah yang tepat untuk memajukan UMKM di Tanah Air. “Kami tak akan berhenti di sini. Sebaliknya, kami justru semakin siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin memperkuat peran BukuWarung dalam memberdayakan UMKM dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia,” katanya.
Berdiri pada 2019, BukuWarung merupakan perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital yang berkomitmen membantu pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien. BukuWarung telah menggaet 6,5 juta UMKM pengguna dengan berbagai layanan unggulan. Aplikasi ini awalnya berfokus pada pencatatan keuangan digital, kemudian berkembang hingga penjualan, pembayaran bahkan pembiayaan online.
Berdasar studi INDEF, dari aspek UMKM, BukuWarung memberi manfaat terbesar pada pelaku usaha di bidang perdagangan eceran dan besar. BukuWarung mampu menambah output UMKM sektor perdagangan sebesar Rp 193 miliar, serta sektor penyedia jasa pembayaran listrik, gas, dan air (PPOB) yang mencapai Rp 97,5 miliar. Selain itu, BukuWarung menambah penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 78 ribu tenaga kerja, atau tumbuh sebesar 22,63 persen. Penyerapan tenaga kerja UMKM paling besar terjadi pada sektor pertanian 30 ribu jiwa dan perdagangan 7,3 ribu jiwa.
Lebih jauh, peran BukuWarung juga semakin berarti di tengah tantangan ekonomi akibat mewabahnya Covid-19. Studi juga mengungkap bahwa sembilan dari sepuluh pengguna BukuWarung bergabung selama pandemi berlangsung. Selain itu, delapan dari sepuluh pengguna BukuWarung merasa adanya peningkatan literasi digital dengan memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan setelah menggunakan BukuWarung dan mendapatkan sosialisasi baik secara online maupun offline.
Temuan-temuan itu merupakan rumusan berdasarkan penelitian INDEF yang berlangsung selama 1 September-15 November 2021. Metode penelitian menggabungkan desk study melalui jurnal, laporan lembaga dan dokumen-dokumen lain dengan sumber yang relevan dan kredibel, serta in-depth interview dengan pengguna BukuWarung dan analisis input output.
Menanggapi hasil studi INDEF tersebut, Ika Paramita selaku Head of Marketing BukuWarung mengekspresikan kebanggaannya. UMKM menjadi fokus BukuWarung mengingat peran krusialnya terhadap perekonomian Indonesia. Hasil studi bersama INDEF ini membuktikan bahwa BukuWarung telah berada pada jalur dan arah yang tepat untuk memajukan UMKM di Tanah Air. “Kami tak akan berhenti di sini. Sebaliknya, kami justru semakin siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin memperkuat peran BukuWarung dalam memberdayakan UMKM dan berkontribusi memajukan perekonomian Indonesia,” katanya.
Berdiri pada 2019, BukuWarung merupakan perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital yang berkomitmen membantu pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien. BukuWarung telah menggaet 6,5 juta UMKM pengguna dengan berbagai layanan unggulan. Aplikasi ini awalnya berfokus pada pencatatan keuangan digital, kemudian berkembang hingga penjualan, pembayaran bahkan pembiayaan online.
Berdasar studi INDEF, dari aspek UMKM, BukuWarung memberi manfaat terbesar pada pelaku usaha di bidang perdagangan eceran dan besar. BukuWarung mampu menambah output UMKM sektor perdagangan sebesar Rp 193 miliar, serta sektor penyedia jasa pembayaran listrik, gas, dan air (PPOB) yang mencapai Rp 97,5 miliar. Selain itu, BukuWarung menambah penyerapan tenaga kerja UMKM sebesar 78 ribu tenaga kerja, atau tumbuh sebesar 22,63 persen. Penyerapan tenaga kerja UMKM paling besar terjadi pada sektor pertanian 30 ribu jiwa dan perdagangan 7,3 ribu jiwa.
Lebih jauh, peran BukuWarung juga semakin berarti di tengah tantangan ekonomi akibat mewabahnya Covid-19. Studi juga mengungkap bahwa sembilan dari sepuluh pengguna BukuWarung bergabung selama pandemi berlangsung. Selain itu, delapan dari sepuluh pengguna BukuWarung merasa adanya peningkatan literasi digital dengan memanfaatkan aplikasi pencatatan keuangan setelah menggunakan BukuWarung dan mendapatkan sosialisasi baik secara online maupun offline.
(atk)
tulis komentar anda