PHM Pikat Anak Muda Tekuni Sektor Pertanian lewat Program Petani Maju 4.0
Jum'at, 03 Desember 2021 - 23:35 WIB
Kelompok petani di Kampung Kamal kini juga memasok kebutuhan sayur mayur dan buah buahan yang mereka hasilkan untuk katering PHM melalui kontraktor perusahaan jasa katering yang melayani perusahaan di fasilitas BSP. "Dengan demikian Kelompok Tani Kampung Kamal juga ikut mendukung kegiatan operasi perusahaan melalui pasokan buah-buahan dan sayuran seperti; pepaya, nenas, tomat, timun, terong dan lain lain," paparnya.
Untuk semakin menggugah minat para pemuda, PHM mengenalkan penggunaan drone untuk kegiatan patroli hijau. "Kini mereka mampu mengolah data untuk memantau kesuburan dan sekaligus mengidentifikasi titik-titik lahan yang rawan kebakaran," papar Frans. Tak hanya di bidang produksi, teknologi lain yang diperkenalkan adalah pemanfaatan aplikasi Tanam Digital yang menjadi sarana pemasaran daring serta akses informasi produk pertanian dan peternakan.
Digawangi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi operator aplikasi tersebut, pasar produk pertanian dari Kampung Kamal kini tak lagi hanya terbatas di pasar lokal. Hasil tani dari kampung ini kini sudah memiliki pasar hingga ke Kota Balikpapan, dengan harga yang jauh lebih menguntungkan.
Berkat Program Petani Maju 4.0 tersebut, pemuda Kampung Kamal kini mulai antusias kembali menggeluti sektor pertanian. Salah satunya adalah Shaqil Effendi (23 tahun), yang bersama 26 pemuda dari desanya, kini bergiat di bidang pertanian. Pemuda kelahiran Senipah itu mengaku, pemanfaatan teknologi untuk pengembangan pertanian yang ditawarkan PHM melalui Petani Maju 4.0 terbukti memberi hasil yang memuaskan. "Saya bisa membiayai kuliah sendiri dari hasil bertani, juga kebutuhan-kebutuhan lainnya," ujarnya.
Untuk semakin menggugah minat para pemuda, PHM mengenalkan penggunaan drone untuk kegiatan patroli hijau. "Kini mereka mampu mengolah data untuk memantau kesuburan dan sekaligus mengidentifikasi titik-titik lahan yang rawan kebakaran," papar Frans. Tak hanya di bidang produksi, teknologi lain yang diperkenalkan adalah pemanfaatan aplikasi Tanam Digital yang menjadi sarana pemasaran daring serta akses informasi produk pertanian dan peternakan.
Digawangi Kelompok Wanita Tani (KWT) yang menjadi operator aplikasi tersebut, pasar produk pertanian dari Kampung Kamal kini tak lagi hanya terbatas di pasar lokal. Hasil tani dari kampung ini kini sudah memiliki pasar hingga ke Kota Balikpapan, dengan harga yang jauh lebih menguntungkan.
Berkat Program Petani Maju 4.0 tersebut, pemuda Kampung Kamal kini mulai antusias kembali menggeluti sektor pertanian. Salah satunya adalah Shaqil Effendi (23 tahun), yang bersama 26 pemuda dari desanya, kini bergiat di bidang pertanian. Pemuda kelahiran Senipah itu mengaku, pemanfaatan teknologi untuk pengembangan pertanian yang ditawarkan PHM melalui Petani Maju 4.0 terbukti memberi hasil yang memuaskan. "Saya bisa membiayai kuliah sendiri dari hasil bertani, juga kebutuhan-kebutuhan lainnya," ujarnya.
(fai)
Lihat Juga :
tulis komentar anda